Tuesday, August 18, 2015

Siapa yang mewahyukan Al Quran?



32. Siapakah yg mewahyukan Alquran? Sosok Allah Muslim (Qs.53:2-18) .
Hal ini bertentangan dengan:
Yg mewahyukan Alquran adalah RuhulQudus/Roh Kudus (Qs.16:102, 26:192-194).
Yg mewahyukan Alquran adalah para malaikat/banyak malaikat (jamak dalam bahasa Arabnya) (Qs.15:8).
Yg mewahyukan Alquran adalah Jibril (Qs.2:97).
Awas! Harap lihat Alquran dalam bahasa aslinya, dan tidak dikaburkan/ dicampur adukkan oleh istilah/sisipan dari “penterjemah” yg menyamaratakan/ menggantikan “Ruhul Qudus” “Jibril” dan “Malaikat”.
Sampai disini sudah ada 5 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 161 pertentangan.


Sosok Allah Muslim dalam QS 53:2-18 (Al Quran surat An Najm [bintang] ayat 2-18)
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ [٥٣:٢]وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ [٥٣:٣]إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ [٥٣:٤]عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلْقُوَىٰ [٥٣:٥]ذُو مِرَّةٍۢ فَٱسْتَوَىٰ [٥٣:٦]وَهُوَ بِٱلْأُفُقِ ٱلْأَعْلَىٰ [٥٣:٧]ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ [٥٣:٨]فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ [٥٣:٩]فَأَوْحَىٰٓ إِلَىٰ عَبْدِهِۦ مَآ أَوْحَىٰ [٥٣:١٠]مَا كَذَبَ ٱلْفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ [٥٣:١١]أَفَتُمَـٰرُونَهُۥ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ [٥٣:١٢]وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ [٥٣:١٣]عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ [٥٣:١٤]عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ [٥٣:١٥]إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ [٥٣:١٦]مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ [٥٣:١٧]لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَـٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ [٥٣:١٨]
Terjemahan bebas: Ayat 2: Tidaklah tersesat sahabat kalian (Muhammad) dan tidaklah dia melantur. Ayat 3: Dan dia tidak akan bicara dari hawa nafsunya. Ayat 4: Dia (apa yang diucapkan) adalah wahyu yang diwahyukan Ayat 5: Yang sangat kuat telah mengajarkan kepadanya. Ayat 6: Yang memiliki kebijaksanaan kemudian dia menampakkan jati dirinya. Ayat 7: Dan dia berada di horison tertinggi. Ayat 8: Kemudian dia mendekat lalu dia menurunkan dirinya. Ayat 9: Kemudian sampai dia berjarak dua busur atau lebih dekat. Ayat 10: Kemudian dia mewahyukan kepada hambaNya apa-apa yang diwahyukan. Ayat 11: Tidaklah berbohong nalar apa yang telah dia (Muhammad) lihat. Ayat 12: Maka akankah kalian mendebatnya apa yang dia lihat? Ayat 13: Dan sesungguhnya telah dia (Muhammad) melihat dia pada kesempatan turunnya yang lain. Ayat 14: Di sisi pohon rindang batas terjauh. Ayat 15: Di sisi dia (pohon itu) berada taman yang dijanjikan. Ayat 16: Ketika dia menaungi pohon itu apa-apa yang menaungi. Ayat 17: Tidaklah penglihatan dia (Muhammad) mengecoh dan tidak berlebihan. Ayat 18: Sesungguhnya telah dia lihat bagian tanda-tanda Rabbnya yang agung.

Yg mewahyukan Alquran adalah RuhulQudus/Roh Kudus dalam QS 16:102 (Al Quran surat An Nahl [lebah] ayat 102)
قُلْ نَزَّلَهُۥ رُوحُ ٱلْقُدُسِ مِن رَّبِّكَ بِٱلْحَقِّ لِيُثَبِّتَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهُدًۭى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ [١٦:١٠٢]
Terjemahan bebas: Katakanlah: “Rûh Al Qudus telah menurunkan dia (Al Quran) secara berangsur-angsur dari Rabb kamu dengan kebenaran agar meneguhkan mereka yang beriman dan memberi petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah).”

Yg mewahyukan Alquran adalah RuhulQudus/Roh Kudus dalam  QS 26:192-194 (Al Quran surat As Syu’arâ’ [penyair-penyair] ayat 192-194)
وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ [٢٦:١٩٢]نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ [٢٦:١٩٣]عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ [٢٦:١٩٤]
Terjemahan bebas: Ayat 192: Dan sesungguhnya dia (Al Quran) adalah yang diturunkan secara berangsur-angsur dari Rabb alam semesta. Ayat 193: Rûh Al Amîn adalah yang menurunkan dia (Al Quran). Ayat 194: Atas hati kamu (Muhammad) agar menjadikan kamu orang  yang memberi peringatan.

Yg mewahyukan Alquran adalah para malaikat/banyak malaikat (jamak dalam bahasa Arabnya) dalam QS 15:8 (Al Quran surat Al Hijr [tanah berbatu] ayat 8)
مَا نُنَزِّلُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَمَا كَانُوٓا۟ إِذًۭا مُّنظَرِينَ [١٥:٨]
Terjemahan bebas: Tidaklah Kami turunkan malaikat berbondong-bondong kecuali dengan kebenaran, dan kalaupun itu terjadi, tidaklah mereka (musyrikin Mekah) menjadi orang-orang yang ditangguhkan.

Yg mewahyukan Alquran adalah Jibril dalam QS 2:97 (Al Quran surat Al Baqarah [sapi betina] ayat 97)
قُلْ مَن كَانَ عَدُوًّۭا لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُۥ نَزَّلَهُۥ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ ٱللَّهِ مُصَدِّقًۭا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًۭى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ [٢:٩٧]
Terjemahan bebas: Katakanlah: “Barangsiapa menjadikan Jibril sebagai musuh, maka sesungguhnya dia (Jibril) menurunkan dia (Al Quran) secara berangsur-angsur atas hati kamu dengan ijin Allah, yang membenarkan apa-apa yang ada di antara kedua tangan dia (orang yang memusuhi Jibril), dan sebagai petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.

ULASAN

Pada QS 53:2-18 Al Quran menginformasikan bagaimana Muhammad SAW berinteraksi dengan apa yang dilihatnya, yaitu Jibril (as). Lihat penjelasan selengkapnya pada tulisan sebelumnya: Bisakah AllahMuslim dilihat oleh manusia. Berarti bukan Allah langsung yang mewahyukan Al Quran melainkan melalui perantaraan utusan, yaitu Jibril (as).

Pada QS 15:8 Al Quran menginformasikan bahwa jika Allah menghendaki, malaikat dapat saja diturunkan berbondong-bondong sehingga orang-orang musyrikin Mekah hancur seketika. Ayat ini bagian dari episode orang-orang musyrikin Mekah yang mengolok-olok Muhammad SAW. Kalau dia benar seorang nabi, silahkan kirim malaikat yang akan menghukum mereka. Allah menurunkan mukjizat atau siksaan bukan berdasarkan permintaan manusia. Ayat ini tidak berkenaan dengan bagaimana Al Quran diwahyukan. Berarti bukan malaikat (bentuk jamak) yang mewahyukannya.

Pada QS 16:102 Al Quran menginformasikan bahwa Rûh Al Qudus (yang murni, suci tanpa cela) yang menurunkan Al Quran secara berangsur-angsur kepada Muhammad SAW. Pada QS 26:192-194 menginformasikan bahwa Rûh Al Amîn (yang terpercaya) yang menurunkan Al Quran secara berangsur-angsur kepada Muhammad SAW. Pada QS 2:97 Al Quran menginformasikan bahwa Jibril yang menurunkan Al Quran secara berangsur-angsur kepada Muhammad SAW. Selanjutnya perhatikan QS 42:51-52 (Al Quran surat As Syura [perundingan] ayat 51-52)
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًۭا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌۭ [٤٢:٥١]وَكَذَ‌ٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًۭا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِى مَا ٱلْكِتَـٰبُ وَلَا ٱلْإِيمَـٰنُ وَلَـٰكِن جَعَلْنَـٰهُ نُورًۭا نَّهْدِى بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلَىٰ صِرَ‌ٰطٍۢ مُّسْتَقِيمٍۢ [٤٢:٥٢]
 Terjemahan bebas: Ayat 51: Dan tidaklah dapat bagi manusia agar Allah berbicara langsung  kepadanya, selain melalui inspirasi, atau dari balik tirai, atau mengirim seorang utusan yang kemudian mewahyukan dengan ijinNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia tinggi penuh hikmah. Ayat 52: Dan begitulah Kami mewahyukan kepada kamu melalui Rûh atas perintah Kami. Tidaklah kamu mengerti apa itu Al Kitab dan apa itu Iman, akan tetapi kami jadikan dia (Al Quran) sebagai cahaya yang dengannya Kami beri petunjuk siapa yang kami kehendaki dari hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu akan memberi petunjuk tentang jalan yang lurus.

Hal ini mengindikasikan bahwa manusia tidak dapat menerima kata-kata langsung dari Allah. Bagi manusia biasa adalah melalui ide yang tercetus dalam pikirannya. Yang pernah menerima kata-kata dari balik tirai salah satunya adalah Musa (as) sehingga julukannya adalah Kalamullah (perkataan Allah). Sedangkan Muhammad SAW menerima kata-kata dari Allah adalah dengan cara yang ketiga yaitu melalui seorang utusan. Siapa utusan itu? Nama-nama yang dikaitkan dengan penyampaian Al Quran adalah: Rûh Al Qudus, Rûh Al Amîn, Jibril dan Rûh saja. Karena hanya ada satu utusan, berarti nama-nama itu adalah untuk satu utusan tersebut. Dalam Al Quran kata Jibril hanya disebut 3 kali saja. Sedangkan Rûh sebagai nama lain dari Jibril (as) disebut lebih dari 10 kali.

Mohon perhatian kepada pembaca agar jangan keliru membedakan antara Rûh Al Qudus dengan Roh Kudus (Holy Spirit atau Holy Ghost) yang disebut-sebut dalam Gospel atau tulisan-tulisan Perjanjian Baru. Keduanya adalah hal yang berbeda. Yang pertama adalah nama lain dari Jibril sedangkan yang kedua adalah suatu konsep yang asing bagi judaisme dan islam, yaitu sosok yang menjelma sebagai merpati sebagai mana dideskripsikan dalam Matius 3:16 dll.

No comments:

Post a Comment