32. Siapakah yg mewahyukan Alquran? Sosok Allah Muslim (Qs.53:2-18) .
Hal ini bertentangan dengan:
Yg mewahyukan Alquran adalah RuhulQudus/Roh Kudus (Qs.16:102, 26:192-194).
Yg mewahyukan Alquran adalah para malaikat/banyak malaikat (jamak dalam bahasa Arabnya) (Qs.15:8).
Yg mewahyukan Alquran adalah Jibril (Qs.2:97).
Awas! Harap lihat Alquran dalam bahasa aslinya, dan tidak dikaburkan/ dicampur adukkan oleh istilah/sisipan dari “penterjemah” yg menyamaratakan/ menggantikan “Ruhul Qudus” “Jibril” dan “Malaikat”.
Sampai disini sudah ada 5 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 161 pertentangan.
Sosok Allah Muslim
dalam QS 53:2-18 (Al Quran surat An Najm
[bintang] ayat 2-18)
مَا ضَلَّ
صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ [٥٣:٢]وَمَا
يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ [٥٣:٣]إِنْ هُوَ
إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ [٥٣:٤]عَلَّمَهُۥ
شَدِيدُ ٱلْقُوَىٰ [٥٣:٥]ذُو مِرَّةٍۢ
فَٱسْتَوَىٰ [٥٣:٦]وَهُوَ
بِٱلْأُفُقِ ٱلْأَعْلَىٰ [٥٣:٧]ثُمَّ دَنَا
فَتَدَلَّىٰ [٥٣:٨]فَكَانَ
قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ [٥٣:٩]فَأَوْحَىٰٓ
إِلَىٰ عَبْدِهِۦ مَآ أَوْحَىٰ [٥٣:١٠]مَا
كَذَبَ ٱلْفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ [٥٣:١١]أَفَتُمَـٰرُونَهُۥ
عَلَىٰ مَا يَرَىٰ [٥٣:١٢]وَلَقَدْ
رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ [٥٣:١٣]عِندَ
سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ [٥٣:١٤]عِندَهَا
جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ [٥٣:١٥]إِذْ يَغْشَى
ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ [٥٣:١٦]مَا زَاغَ
ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ [٥٣:١٧]لَقَدْ
رَأَىٰ مِنْ ءَايَـٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ [٥٣:١٨]
Terjemahan bebas: Ayat 2: Tidaklah tersesat
sahabat kalian (Muhammad) dan tidaklah dia melantur. Ayat 3: Dan dia
tidak akan bicara dari hawa nafsunya. Ayat 4: Dia (apa yang diucapkan)
adalah wahyu yang diwahyukan Ayat 5: Yang sangat kuat telah mengajarkan
kepadanya. Ayat 6: Yang memiliki kebijaksanaan kemudian dia menampakkan
jati dirinya. Ayat 7: Dan dia berada di horison tertinggi. Ayat 8: Kemudian
dia mendekat lalu dia menurunkan dirinya. Ayat 9: Kemudian sampai dia
berjarak dua busur atau lebih dekat. Ayat 10: Kemudian dia mewahyukan
kepada hambaNya apa-apa yang diwahyukan. Ayat 11: Tidaklah berbohong
nalar apa yang telah dia (Muhammad) lihat. Ayat 12: Maka akankah kalian
mendebatnya apa yang dia lihat? Ayat 13: Dan sesungguhnya telah dia (Muhammad)
melihat dia pada kesempatan turunnya yang lain. Ayat 14: Di sisi pohon
rindang batas terjauh. Ayat 15: Di sisi dia (pohon itu) berada taman
yang dijanjikan. Ayat 16: Ketika dia menaungi pohon itu apa-apa yang
menaungi. Ayat 17: Tidaklah penglihatan dia (Muhammad) mengecoh dan
tidak berlebihan. Ayat 18: Sesungguhnya telah dia lihat bagian
tanda-tanda Rabbnya yang agung.
Yg mewahyukan Alquran adalah RuhulQudus/Roh
Kudus dalam QS 16:102
(Al Quran surat An Nahl [lebah] ayat 102)
قُلْ
نَزَّلَهُۥ رُوحُ ٱلْقُدُسِ مِن رَّبِّكَ بِٱلْحَقِّ لِيُثَبِّتَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ وَهُدًۭى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ [١٦:١٠٢]
Terjemahan bebas: Katakanlah: “Rûh Al Qudus
telah menurunkan dia (Al Quran) secara berangsur-angsur dari Rabb kamu dengan kebenaran
agar meneguhkan mereka yang beriman dan memberi petunjuk dan kabar gembira bagi
orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah).”
Yg mewahyukan Alquran adalah RuhulQudus/Roh
Kudus dalam QS 26:192-194
(Al Quran surat As Syu’arâ’ [penyair-penyair] ayat 192-194)
وَإِنَّهُۥ
لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ [٢٦:١٩٢]نَزَلَ
بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ [٢٦:١٩٣]عَلَىٰ
قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ [٢٦:١٩٤]
Terjemahan bebas: Ayat 192: Dan
sesungguhnya dia (Al Quran) adalah yang diturunkan secara berangsur-angsur dari
Rabb alam semesta. Ayat 193: Rûh Al Amîn adalah yang menurunkan dia (Al
Quran). Ayat 194: Atas hati kamu (Muhammad) agar menjadikan kamu orang yang memberi peringatan.
Yg mewahyukan Alquran adalah para
malaikat/banyak malaikat (jamak dalam bahasa Arabnya)
dalam QS 15:8 (Al Quran surat Al Hijr [tanah
berbatu] ayat 8)
مَا
نُنَزِّلُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَمَا كَانُوٓا۟ إِذًۭا مُّنظَرِينَ
[١٥:٨]
Terjemahan bebas: Tidaklah Kami turunkan
malaikat berbondong-bondong kecuali dengan kebenaran, dan kalaupun itu terjadi,
tidaklah mereka (musyrikin Mekah) menjadi orang-orang yang ditangguhkan.
Yg mewahyukan Alquran adalah Jibril dalam QS 2:97 (Al Quran surat Al Baqarah [sapi betina] ayat 97)
قُلْ مَن
كَانَ عَدُوًّۭا لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُۥ نَزَّلَهُۥ عَلَىٰ قَلْبِكَ بِإِذْنِ
ٱللَّهِ مُصَدِّقًۭا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًۭى وَبُشْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ [٢:٩٧]
Terjemahan bebas: Katakanlah: “Barangsiapa
menjadikan Jibril sebagai musuh, maka sesungguhnya dia (Jibril) menurunkan dia
(Al Quran) secara berangsur-angsur atas hati kamu dengan ijin Allah, yang
membenarkan apa-apa yang ada di antara kedua tangan dia (orang yang memusuhi
Jibril), dan sebagai petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman.
ULASAN
Pada QS 53:2-18 Al Quran menginformasikan
bagaimana Muhammad SAW berinteraksi dengan apa yang dilihatnya, yaitu Jibril
(as). Lihat penjelasan selengkapnya pada tulisan sebelumnya: Bisakah AllahMuslim dilihat oleh manusia. Berarti bukan Allah langsung yang mewahyukan
Al Quran melainkan melalui perantaraan utusan, yaitu Jibril (as).
Pada QS 15:8 Al Quran menginformasikan bahwa
jika Allah menghendaki, malaikat dapat saja diturunkan berbondong-bondong
sehingga orang-orang musyrikin Mekah hancur seketika. Ayat ini bagian dari
episode orang-orang musyrikin Mekah yang mengolok-olok Muhammad SAW. Kalau dia
benar seorang nabi, silahkan kirim malaikat yang akan menghukum mereka. Allah
menurunkan mukjizat atau siksaan bukan berdasarkan permintaan manusia. Ayat ini
tidak berkenaan dengan bagaimana Al Quran diwahyukan. Berarti bukan malaikat
(bentuk jamak) yang mewahyukannya.
Pada QS 16:102 Al Quran menginformasikan bahwa
Rûh Al Qudus (yang murni, suci tanpa cela) yang menurunkan Al Quran secara
berangsur-angsur kepada Muhammad SAW. Pada QS 26:192-194 menginformasikan bahwa
Rûh Al Amîn (yang terpercaya) yang menurunkan Al Quran secara berangsur-angsur
kepada Muhammad SAW. Pada QS 2:97 Al Quran menginformasikan bahwa Jibril yang
menurunkan Al Quran secara berangsur-angsur kepada Muhammad SAW. Selanjutnya
perhatikan QS 42:51-52 (Al Quran surat As Syura [perundingan] ayat 51-52)
وَمَا كَانَ
لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ
يُرْسِلَ رَسُولًۭا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌۭ [٤٢:٥١]وَكَذَٰلِكَ
أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًۭا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِى مَا ٱلْكِتَـٰبُ وَلَا ٱلْإِيمَـٰنُ وَلَـٰكِن
جَعَلْنَـٰهُ نُورًۭا نَّهْدِى بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلَىٰ صِرَٰطٍۢ مُّسْتَقِيمٍۢ [٤٢:٥٢]
Terjemahan
bebas: Ayat 51: Dan tidaklah dapat bagi manusia agar Allah berbicara langsung
kepadanya, selain melalui inspirasi,
atau dari balik tirai, atau mengirim seorang utusan yang kemudian mewahyukan
dengan ijinNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia tinggi penuh
hikmah. Ayat 52: Dan begitulah Kami mewahyukan kepada kamu melalui Rûh
atas perintah Kami. Tidaklah kamu mengerti apa itu Al Kitab dan apa itu Iman,
akan tetapi kami jadikan dia (Al Quran) sebagai cahaya yang dengannya Kami beri
petunjuk siapa yang kami kehendaki dari hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu
akan memberi petunjuk tentang jalan yang lurus.
Hal ini mengindikasikan bahwa manusia tidak
dapat menerima kata-kata langsung dari Allah. Bagi manusia biasa adalah melalui
ide yang tercetus dalam pikirannya. Yang pernah menerima kata-kata dari balik
tirai salah satunya adalah Musa (as) sehingga julukannya adalah Kalamullah
(perkataan Allah). Sedangkan Muhammad SAW menerima kata-kata dari Allah adalah dengan
cara yang ketiga yaitu melalui seorang utusan. Siapa utusan itu? Nama-nama yang
dikaitkan dengan penyampaian Al Quran adalah: Rûh Al Qudus, Rûh Al
Amîn, Jibril dan Rûh saja. Karena hanya ada satu utusan,
berarti nama-nama itu adalah untuk satu utusan tersebut. Dalam Al Quran kata
Jibril hanya disebut 3 kali saja. Sedangkan Rûh sebagai nama lain dari Jibril
(as) disebut lebih dari 10 kali.
Mohon perhatian kepada pembaca agar jangan
keliru membedakan antara Rûh Al Qudus dengan Roh Kudus (Holy Spirit atau Holy
Ghost) yang disebut-sebut dalam Gospel atau tulisan-tulisan Perjanjian Baru.
Keduanya adalah hal yang berbeda. Yang pertama adalah nama lain dari Jibril
sedangkan yang kedua adalah suatu konsep yang asing bagi judaisme dan islam, yaitu
sosok yang menjelma sebagai merpati sebagai mana dideskripsikan dalam Matius
3:16 dll.
No comments:
Post a Comment