2. Bisakah Allah Muslim dilihat oleh manusia dan apakah Muhammad (Mhd) melihat Allahnya? Ya, Mhd dapat melihat Allahnya ( Qs.53:1-18, Qs.81:15-29) .
Hal ini bertentangan dengan:
Qs.6:102-103 dan Qs.42:51) mengatakan bahwa Mhd tidak dapat melihat Allahnya..
Sampai disini sudah ada 4 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 14 pertentangan.
Dapat dalam QS
53:1-18 (Al Quran surat An Najm [bintang] ayat 1-18)
وَٱلنَّجْمِ
إِذَا هَوَىٰ [٥٣:١]مَا ضَلَّ
صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ [٥٣:٢]وَمَا
يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ [٥٣:٣]إِنْ هُوَ
إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ [٥٣:٤]عَلَّمَهُۥ
شَدِيدُ ٱلْقُوَىٰ [٥٣:٥]ذُو مِرَّةٍۢ
فَٱسْتَوَىٰ [٥٣:٦]وَهُوَ
بِٱلْأُفُقِ ٱلْأَعْلَىٰ [٥٣:٧]ثُمَّ دَنَا
فَتَدَلَّىٰ [٥٣:٨]فَكَانَ
قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ [٥٣:٩]فَأَوْحَىٰٓ
إِلَىٰ عَبْدِهِۦ مَآ أَوْحَىٰ [٥٣:١٠]مَا
كَذَبَ ٱلْفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ [٥٣:١١]أَفَتُمَـٰرُونَهُۥ
عَلَىٰ مَا يَرَىٰ [٥٣:١٢]وَلَقَدْ
رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ [٥٣:١٣]عِندَ
سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ [٥٣:١٤]عِندَهَا
جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ [٥٣:١٥]إِذْ يَغْشَى
ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ [٥٣:١٦]مَا زَاغَ
ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ [٥٣:١٧]لَقَدْ
رَأَىٰ مِنْ ءَايَـٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ [٥٣:١٨]
Terjemahan bebas: Ayat 1: Demi bintang yang
memudar. Ayat 2: Tidaklah tersesat sahabat kalian (Muhammad) dan
tidaklah dia melantur. Ayat 3: Dan dia tidak akan bicara dari hawa
nafsunya. Ayat 4: Dia (Al Quran) adalah wahyu yang diwahyukan
Ayat 5: Yang sangat kuat telah mengajarkan kepadanya. Ayat 6: Yang
memiliki kebijaksanaan kemudian dia menampakkan jati dirinya. Ayat 7: Dan
dia berada di horison tertinggi. Ayat 8: Kemudian dia mendekat lalu dia
menurunkan dirinya. Ayat 9: Kemudian sampai dia berjarak dua busur atau
lebih dekat. Ayat 10: Kemudian dia mewahyukan kepada hambaNya apa-apa
yang diwahyukan. Ayat 11: Tidaklah berbohong nalar apa yang telah dia
(Muhammad) lihat. Ayat 12: Maka akankah kalian mendebatnya apa yang dia
lihat? Ayat 13: Dan sesungguhnya telah dia (Muhammad) melihat dia pada
kesempatan turunnya yang lain. Ayat 14: Di sisi pohon rindang batas
terjauh. Ayat 15: Di sisi dia (pohon itu) berada taman yang dijanjikan.
Ayat 16: Ketika dia menaungi pohon itu apa-apa yang menaungi. Ayat 17: Tidaklah
penglihatan dia (Muhammad) mengecoh dan tidak berlebihan. Ayat 18: Sesungguhnya
telah dia lihat bagian tanda-tanda Rabbnya yang agung.
Dapat dalam QS
81:15-29 (Al Quran surat At Takwîr [penggulungan] ayat 1-18)
فَلَآ
أُقْسِمُ بِٱلْخُنَّسِ [٨١:١٥]ٱلْجَوَارِ
ٱلْكُنَّسِ [٨١:١٦]وَٱلَّيْلِ
إِذَا عَسْعَسَ [٨١:١٧]وَٱلصُّبْحِ
إِذَا تَنَفَّسَ [٨١:١٨]إِنَّهُۥ
لَقَوْلُ رَسُولٍۢ كَرِيمٍۢ [٨١:١٩]ذِى قُوَّةٍ
عِندَ ذِى ٱلْعَرْشِ مَكِينٍۢ [٨١:٢٠]مُّطَاعٍۢ
ثَمَّ أَمِينٍۢ [٨١:٢١]وَمَا
صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍۢ [٨١:٢٢]وَلَقَدْ
رَءَاهُ بِٱلْأُفُقِ ٱلْمُبِينِ [٨١:٢٣]وَمَا
هُوَ عَلَى ٱلْغَيْبِ بِضَنِينٍۢ [٨١:٢٤]وَمَا
هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَـٰنٍۢ رَّجِيمٍۢ [٨١:٢٥]فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ [٨١:٢٦]إِنْ هُوَ
إِلَّا ذِكْرٌۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ [٨١:٢٧]لِمَن
شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ [٨١:٢٨]وَمَا
تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَ [٨١:٢٩]
Terjemahan bebas: Ayat 15: Maka tidaklah
Aku bersumpah demi planet yang meredup. Ayat 16: Dan planet yang pada
orbitnya. Ayat 17: Dan malam ketika menggelap. Ayat 18: Dan pagi
ketika benderang. Ayat 19: Sesungguhnya dia (Al Quran) merupakan
perkataan utusan yang mulia. Ayat 20: Yang memiliki kekuatan di sisi
Pemilik tahta yang kokoh. Ayat 21: dengan otoritas mengemban amanat.
Ayat 22: Dan tidaklah sahabat kalian (Muhammad) terganggu pikirannya.
Ayat 23: Dan sesungguhnya dia (Muhammad) telah melihat dia pada horison yang
nyata. Ayat 24: Dan tidaklah dia (Muhammad) pelit atas hal yang gaib.
Ayat 25: Dan tidaklah dia (Al Quran) perkataan setan yang menyesatkan.
Ayat 26: Maka ke mana kalian akan menuju? Ayat 27: Dia (Al Quran)
hanyalah peringatan bagi semesta. Ayat 28: Bagi siapa saja dari kalian
yang mau menempuh jalan yang lurus. Ayat 29: Dan apa-apa yang kalian
kehendaki, selain yang Allah Rabb alam semesta kehendaki.
Tidak dapat dalam
QS 6:102-103 (Al Quran surat Al An’aam [hewan ternak] ayat 102-103)
ذَٰلِكُمُ
ٱللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَـٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍۢ فَٱعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ وَكِيلٌۭ [٦:١٠٢]لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَـٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَـٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ [٦:١٠٣]
Terjemahan bebas: Ayat 102: Itulah Allah,
Rabb kalian. Tidak ada ilâh kecuali Dia yang menciptakan segala sesuatu. Maka
menghambalah padaNya. Dan Dia atas segala sesuatu adalah pelindung. Ayat
103: Tidaklah penglihatan mencapai Dia dan Dia mencapai penglihatan. Dan Dia
adalah teliti mengetahui.
Tidak dapat dalam QS 42:51 (Al Quran surat As
Syu’arâ’ [penyair-penyair] ayat 51)
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ
ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًۭا
فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ
إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌۭ [٤٢:٥١]
Terjemahan bebas: Dan tidaklah dapat bagi seorang manusia agar Allah
bercakap-cakap (langsung) dengannya, selain melalui wahyu atau dari balik suatu
tirai atau Dia mengirim seorang utusan yang kemudian mewahyukan dengan ijinNya,
apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia tinggi bijaksana.
ULASAN
QS 53:1-18 dan QS 81:15-29 menginformasikan
peristiwa yang sama tetapi dengan nuansa yang berbeda. Kedua surat ini
diwahyukan di Mekah. Sebagaimana surat-surat lain yang diturunkan di sana,
keduanya adalah dimaksudkan untuk menyentuh moral manusia, tersusun dalam
ayat-ayat pendek berirama dan banyak menggunakan kata-kata yang bersifat
kiasan. Bagi yang tidak fokus perhatiannya akan mudah terbawa oleh emosi untuk
mencari-cari makna yang tersembunyi dari kata-katanya secara tidak tepat
sehingga mengambil kesimpulan secara serampangan. Sesungguhnya apa atau siapa
yang dilihat oleh Muhammad SAW? Apakah itu Allah atau yang lain? Pikiran orang
akan berkeliaran menerawang untuk mengidentifikasi sosok yang dilihat oleh
Muhammad SAW yang dideskripsikan dengan penuh keagungan. Dengan adanya
deskripsi semacam ini akhirnya orang mengambil kesimpulan bahwa sosok yang
dilihat adalah Allah.
Kesimpulan ini adalah keliru karena yang
dilihat oleh Muhammad SAW adalah Jibril (as) atau dengan dalam bahasa lain
disebut Gabriel. Perhatikan QS 53:18 dan QS 81:19. Muhammad SAW melihat
sebagian tanda-tanda Rabbnya dan perkataan yang diterima oleh Muhammad SAW
adalah melalui utusan sebagaimana disebutkan pada QS 42:51. Jibril dengan nama
lainnya Ruh adalah malaikat yang mendapat tugas menjadi utusan untuk
menyampaikan wahyu dari Allah kepada manusia. Kedua surat ini mendeskripsikan
sifat-sifat yang melekat padanya dalam mengemban tugas. Sosok Gabriel sangat
tidak disukai oleh orang yahudi yang lebih menyukai Mika’il atau Michael
sehingga Gabriel sering dideskripsikan secara tidak semestinya. Bagi yang
sering membaca Bibel, ketika membaca kedua surat ini, tidak akan terpikirkan
untuk mengidentifikasikan sosok yang dilihat Muhammad SAW ini dengan Gabriel.
Dengan demikian, Al Quran menginformasikan
bahwa Muhammad SAW hanyalah dapat melihat makhluk lain ciptaan Allah, bukan
Allah. Tidak akan ditemukan di seluruh ayat-ayat Al Quran tentang manusia yang
dapat melihat Allah, apakah itu Abraham, Jakob, Musa maupun Yesus yang
diceritakan dalam Bibel bertemu dengan Yahweh, malah sampai berkelahi.
No comments:
Post a Comment