33. Apakah Ibrahim menghancurkan berhala-hala? Ya (Qs.21:51-59) .
Hal ini bertentangan dengan:
Ibrahim tidak menghancurkan berhala, tetapi berdiam diri dan meninggalkan para penyembah berhala tersebut (Qs.19:41-49, 6:74-83).
Sampai disini sudah ada 2 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 163 pertentangan.
Ibrahim menghancurkan berhala dalam QS 21:51-59 (Al Quran surat Al Anbiyâ’ [nabi-nabi] ayat 51-59)
وَلَقَدْ
ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَـٰلِمِينَ [٢١:٥١]إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا هَـٰذِهِ
ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِىٓ أَنتُمْ لَهَا عَـٰكِفُونَ [٢١:٥٢]قَالُوا۟ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا لَهَا عَـٰبِدِينَ [٢١:٥٣]قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍۢ [٢١:٥٤]قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا بِٱلْحَقِّ أَمْ أَنتَ مِنَ
ٱللَّـٰعِبِينَ [٢١:٥٥]قَالَ بَل
رَّبُّكُمْ رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ٱلَّذِى فَطَرَهُنَّ وَأَنَا۠
عَلَىٰ ذَٰلِكُم مِّنَ ٱلشَّـٰهِدِينَ [٢١:٥٦]وَتَٱللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَـٰمَكُم بَعْدَ أَن تُوَلُّوا۟ مُدْبِرِينَ [٢١:٥٧]فَجَعَلَهُمْ جُذَٰذًا إِلَّا كَبِيرًۭا لَّهُمْ
لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ [٢١:٥٨]قَالُوا۟
مَن فَعَلَ هَـٰذَا بِـَٔالِهَتِنَآ إِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ [٢١:٥٩]
Terjemahan bebas: Ayat 51: Dan sesungguhnya
telah Kami datangkan petunjuk yang benar kepada Ibrahim dahulu kala, Dan Kami
mengetahui dia (Ibrahim). Ayat: 52: (ingatlah) Ketika dia berkata kepada
bapaknya dan kaumnya: “Ada apa dengan patung-patung ini sehingga kalian
memujanya?” ayat 53: Mereka berkata: “Kami mendapatkan bahwa bapak-bapak
kami menghamba kepada mereka.” Ayat 54: Dia berkata: “Sesungguhnya
kalian dan bapak-bapak kalian telah berada dalam kesesatan yang nyata.”
Ayat 55: Mereka berkata: “Apakah kamu mendatangi kami dengan kebenaran
ataukah kamu hanya main-main saja?” Ayat 56: Dia berkata: “Justru Rabb
kalian adalah Rabb langit dan bumi, yang
menciptakan keduanya dan aku bersaksi atas hal-hal tersebut.” Ayat 57: “Dan
demi Allah, aku mempunyai rencana terhadap berhala-berhala kalian setelah kalian
berbalik meninggalkan tempat ini.” Ayat 58: Dan dia menjadikan mereka (patung-patung)
berkeping-keping kecuali yang besar agar mereka (kaumnya) ketika kembali (melihat)
kepada dia (patung yang besar). Ayat 59: Mereka berkata: “Siapa yang
melakukan ini terhadap ilâh-ilâh kami? Sesungguhnya dia itu telah berbuat
aniaya.”
Ibrahim tidak menghancurkan berhala, tetapi
berdiam diri dan meninggalkan para penyembah berhala tersebut dalam QS 19:41-49 (Al Quran surat Maryam [Maria] ayat 41-49)
وَٱذْكُرْ
فِى ٱلْكِتَـٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ
إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًۭا نَّبِيًّا [١٩:٤١]إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَـٰٓأَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا
يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِى عَنكَ شَيْـًۭٔا [١٩:٤٢]يَـٰٓأَبَتِ إِنِّى قَدْ جَآءَنِى مِنَ ٱلْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ
فَٱتَّبِعْنِىٓ أَهْدِكَ صِرَٰطًۭا سَوِيًّۭا [١٩:٤٣]يَـٰٓأَبَتِ لَا تَعْبُدِ ٱلشَّيْطَـٰنَ ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَـٰنَ كَانَ لِلرَّحْمَـٰنِ عَصِيًّۭا [١٩:٤٤]يَـٰٓأَبَتِ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يَمَسَّكَ عَذَابٌۭ مِّنَ ٱلرَّحْمَـٰنِ
فَتَكُونَ لِلشَّيْطَـٰنِ وَلِيًّۭا [١٩:٤٥]قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ ءَالِهَتِى يَـٰٓإِبْرَٰهِيمُ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَٱهْجُرْنِى مَلِيًّۭا [١٩:٤٦]قَالَ
سَلَـٰمٌ عَلَيْكَ ۖ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّىٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ بِى حَفِيًّۭا [١٩:٤٧]وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَأَدْعُوا۟ رَبِّى
عَسَىٰٓ أَلَّآ أَكُونَ بِدُعَآءِ رَبِّى شَقِيًّۭا [١٩:٤٨]فَلَمَّا ٱعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَهَبْنَا لَهُۥٓ
إِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ ۖ وَكُلًّۭا جَعَلْنَا نَبِيًّۭا [١٩:٤٩]
Terjemahan bebas: Ayat 41: Dan ingatlah
dalam Al Kitab (kisah tentang) Ibrahim. Sesungguhnya dia adalah nabi yang jujur.
Ayat 42: (Ingatlah) ketika di berkata kepada bapaknya: “Wahai bapakku
tercinta, tidak usahlah kamu menghamba kepada yang tidak akan mendengar dan
tidak akan melihat dan tidak akan memperkaya kamu!” Ayat 43: “Wahai
bapakku tercinta, sesungguhnya telah datang kepadaku pengetahuan yang belum
sampai kepadamu, maka ikutilah aku sehingga aku memberimu petunjuk kepada jalan
yang sempurna.” Ayat 44: “Wahai bapakku tercinta, jangan menghamba
kepada setan. Sesungguhnya setan itu memberontak kepada Yang Penyayang.”
Ayat 45: “Wahai bapakku tercinta, sesungguhnya aku khawatir terhadap siksaan
dari Yang Penyayang akan menyentuhmu, maka setan tidak dapat menjadi
pelindungmu.” Ayat 46: Dia (bapaknya) berkata: “Apakah kamu membenci
ilâhku, wahai Ibrahim? Jika kamu tidak menahan dirimu, akan aku rajam kamu. Dan
tinggalkan aku segera!” Ayat 47: Dia (Ibrahim) berkata: “Damai atasmu, akan
aku mintakan ampun bagimu dari Rabbku. Sesungguhnya Dia sangat mengenalku.”
Ayat 48: “Dan aku akan berpisah dari kalian dan apa-apa yang kalian mohon kepada
selain Allah. Dan aku akan memohon kepada Rabbku semoga aku, karena do’a kepada
Rabbku ini, tidak menjadi orang yang tidak mendapat berkat.” Ayat 49: Kemudian
ketika dia telah berpisah dari mereka dan apa-apa yang mereka sembah selain
Allah, kami anugerahkan baginya Ishaq dan Ya’qub. Dan kami jadikan mereka nabi.
Ibrahim tidak menghancurkan berhala, tetapi
berdiam diri dan meninggalkan para penyembah berhala tersebut dalam QS 6:74-83 (Al Quran surat Al an’âm [hewan ternak]
ayat 74-83)
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَٰهِيمُ لِأَبِيهِ ءَازَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا ءَالِهَةً ۖ إِنِّىٓ أَرَىٰكَ وَقَوْمَكَ فِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍۢ [٦:٧٤]وَكَذَٰلِكَ نُرِىٓ إِبْرَٰهِيمَ مَلَكُوتَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ
وَلِيَكُونَ مِنَ ٱلْمُوقِنِينَ [٦:٧٥]فَلَمَّا
جَنَّ عَلَيْهِ ٱلَّيْلُ رَءَا كَوْكَبًۭا ۖ قَالَ هَـٰذَا رَبِّى ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَآ أُحِبُّ ٱلْءَافِلِينَ
[٦:٧٦]فَلَمَّا رَءَا ٱلْقَمَرَ بَازِغًۭا
قَالَ هَـٰذَا رَبِّى ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَئِن لَّمْ يَهْدِنِى
رَبِّى لَأَكُونَنَّ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلضَّآلِّينَ [٦:٧٧]فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمْسَ بَازِغَةًۭ قَالَ هَـٰذَا رَبِّى هَـٰذَآ أَكْبَرُ ۖ فَلَمَّآ أَفَلَتْ قَالَ يَـٰقَوْمِ إِنِّى بَرِىٓءٌۭ مِّمَّا تُشْرِكُونَ [٦:٧٨]إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ
ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ حَنِيفًۭا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ [٦:٧٩]وَحَآجَّهُۥ قَوْمُهُۥ ۚ قَالَ أَتُحَـٰٓجُّوٓنِّى فِى ٱللَّهِ وَقَدْ
هَدَىٰنِ ۚ وَلَآ أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِۦٓ إِلَّآ أَن
يَشَآءَ رَبِّى شَيْـًۭٔا ۗ وَسِعَ رَبِّى كُلَّ شَىْءٍ عِلْمًا ۗ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ [٦:٨٠]وَكَيْفَ
أَخَافُ مَآ أَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُم بِٱللَّهِ مَا
لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ عَلَيْكُمْ سُلْطَـٰنًۭا ۚ فَأَىُّ ٱلْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ بِٱلْأَمْنِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ [٦:٨١]ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَـٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمُ
ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ [٦:٨٢]وَتِلْكَ
حُجَّتُنَآ ءَاتَيْنَـٰهَآ إِبْرَٰهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَـٰتٍۢ مَّن نَّشَآءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌۭ [٦:٨٣]
Terjemahan bebas: Ayat 74: Dan (ingatlah)
ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya, Âzar: “Apakah kamu mengambil
berhala-berhala sebagai ilâh? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam
kesesatan yang nyata.” Ayat 75: Dan seperti itulah, Kami perlihatkan
kepada Ibrahim kekuatan-kekuatan langit dan bumi dan agar dia menjadi orang
yang yakin. Ayat 76: Kemudian ketika malam meliputi, dia melihat planet,
dia berkata: “Inilah Rabbku.” Kemudian ketika dia (planet) terbenam, dia
berkata: “Tidaklah aku menyukai yang tenggelam.” Ayat 77: Kemudian ketika
dia bulan terbit, dia berkata: “Inilah Rabbku.” Kemudia ketika dia (bulan)
terbenam, dia berkata: “Tidaklah Rabbku memberi petunjuk yang menjadikanku
orang yang tersesat.” Ayat 78: Kemudian ketika dia melihat matahari
terbit, dia berkata: “Inilah Rabbku. Dia yang paling besar.” Kemudia ketika dia
(matahari) terbenam, dia berkata: “Wahai kaumku, sesungguhnya aku pembuat dari
apa-apa yang kalian persekutukan.” Ayat 79: “Sesungguhnya aku hadapkan
wajahku kepada yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya. Dan
aku bukanlah orang yang mempersekutukan.” Ayat 80: Dan kaumnya mendebat dia. Dia berkata: “Apakah
kalian mendebatku tentang Allah? Dan sesungguhnya Dia telah memberi petunjuk
padaku. Dan tidaklah aku takut kepada apa yang kalian persekutukan dengan Dia,
kecuali Rabbku menghendaki sesuatu yang lain. Sungguh luas Rabbku, Dia
mengetahui segala hal. Apakah kalian tidak ingat itu?” Ayat 81: “Bagaimana
aku harus takut kepada apa-apa yang kalian persekutukan denganNya dan sedangkan
kalian tidak takut mempersekutukan Allah dengan apa-apa yang Dia sendiri tidak
memberikan kewenangan atas kalian berbuat seperti itu? Maka jadilah kita dua
golongan. Manakah yang lebih benar dengan pasti, jika kalian mengetahui?” Ayat
82: yaitu mereka yang beriman dan mereka tidak akan menutup iman mereka
dengan perbuatan yang salah. Mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ayat 83: Dan Itu adalah
alasan Kami yang kami sampaikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami
tingkatkan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Rabb kamu bijaksana
mengetahui. Ayat 84: Dan Kami anugerahkan bagi dia Ishaq dan Ya’qub.
Semuanya Kami beri petunjuk sebagaimana Kami beri petunjuk kepada Nuh
sebelumnya. Dan dari keturunannya adalah Daud dan Sulaiman dan Ayub dan Yusuf
dan Musa dan Harun. Dan seperti itulah Kami beri balasan bagi yang berbuat
baik.
ULASAN:
Pada QS 21:51-59 Al Quran mengisahkan detail
ketika Ibrahim (as) berhadapan dengan kaumnya ketika membicarakan patung (mungkin
lokasinya di mana patung itu berada). Dia memberikan pelajaran kepada kaumnya
bahwa berhala mereka tidak berdaya apa-apa. Karena cara berpikir mereka yang
menuruti hawa nafsu, bukannya mereka sadar, mereka malah menghukum Ibrahim
untuk dihukum bakar. Sebagaimana dapat dilihat pada ayat-ayat selanjutnya di QS
21:60-70.
Pada QS 6:74-83
Al Quran mengisahkan detail tentang perenungan Ibrahim (as) tentang siapa Rabb
yang sebenarnya dan tidak membicarakan patung. Hal ini dia beritahukan kepada
bapaknya dan kaumnya. Mereka bukannya menerima, malah kemudian mendebatnya.
Pada QS
19:41-49 Al Quran mengisahkan detail tentang pembicaraan pribadi Ibrahim (as)
kepada bapaknya dan tidak membicarakan patung. Dia mengajak bapaknya untuk
mengikuti ajarannya. Bukannya menerima ajakan, bapaknya malah mengusirnya
pergi.
Selain Musa
(as), nama Ibrahim adalah yang juga banyak disebut dalam Al Quran. Kisah
tentang nabi ini tersebar di banyak surat dengan berbagai pokok masalah
keimanan. Hal-hal yang disebut di atas adalah menceritakan masa mudanya di
kampung halaman. Banyak kisah masa muda lainnya yang diinformasikan seperti berdebat
dengan raja tentang tanda kekuasaan Rabbnya dalam QS 2:256, berdebat dengan
kaumnya tentang apa kemampuan Rabbnya dalam QS 26:69-104 dan kisah lain-lainnya.
Berbeda dengan
kitab suci sebelumnya, Al Quran tidak pernah mengisahkan ulang suatu detail
pekerjaan manusia di ayat lain jika sudah diceritakan pada suatu ayat. Perhatikan
salah satu contoh dari puluhan pengulangan detail dalam Perjanjian Lama dengan
isi yang kontradiktif, yaitu antara 1 Tawarikh 18:4 dan 2 Samuel 8:4. Hal-hal yang
selalu diulang oleh Al Quran adalah yang menyangkut pokok-pokok keimanan.
Dengan demikian, kisah Ibrahim menghancurkan patung pada QS 21:51-59 tidak
perlu lagi diceritakan di QS 6:74-83, QS 19:41-49, QS 2:256 atau QS 26:69-104.
Lagi pula, pokok keimanan yang dibicarakan juga berbeda.
No comments:
Post a Comment