Sunday, November 15, 2015

Firman Allah dapat diganti?



35. Apakah ayat2 Alquran/Firman Allah dapat diganti? Firman Allah adalah sempurna dalam kebenaran dan keadilan dan tiada seorangpun yg dapat mengganti Firman Allah ( Qs.6:115).
Hal ini bertentangan dengan:
Nyata-nyatanya Allah Muslim dan Muhammad juga mempertimbangan bahwa perlu juga untuk mengganti beberapa kalimat (Firman) Allah dengan yg lebih baik ( Qs.2:106, Qs.16:101).
Sampai disini sudah ada 2 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 166 pertentangan.


Firman Allah adalah sempurna dalam kebenaran dan keadilan dan tiada seorangpun yg dapat mengganti Firman Allah dalam QS 6:115 (Al Quran surat Al An’âm [hewan ternak] ayat 115)
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًۭا وَعَدْلًۭا ۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ [٦:١١٥]
Terjemahan bebas: Dan kalimat Rabb kamu telah sempurna sebagai suatu kebenaran dan keadilan. Tidak ada yang dapat mengganti bagi kalimat-kalimatNya. Dan Dia mendengar mengetahui.

Tambahan dalam QS 10:64 (Al Quran surat Yunus [Jonah] ayat 64):
لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَ‌ٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ [١٠:٦٤]
Terjemahan bebas: Bagi mereka kabar gembira dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada pergantian bagi kalimat-kalimat Allah. Itulah dia, kesuksesan yang agung.

Tambahan dalam QS 6:34 (Al Quran surat Al An’aam [hewan ternak] ayat 34):
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌۭ مِّن قَبْلِكَ فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰٓ أَتَىٰهُمْ نَصْرُنَا ۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ وَلَقَدْ جَآءَكَ مِن نَّبَإِى۟ ٱلْمُرْسَلِينَ [٦:٣٤]
Terjemahan bebas: Dan sungguh utusan-utusan sebelum kamu (Muhammad) telah ditolak (pekabaran dari mereka). Kemudian mereka bersabar atas penolakan dan siksaan sampai pertolongan Kami datang kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengganti bagi kalimat-kalimat Allah. Dan sungguh telah datang kepada kamu berita tentang orang-orang yang diutus itu.

Allah Muslim dan Muhammad juga mempertimbangan bahwa perlu juga untuk mengganti beberapa kalimat (Firman) Allah dengan yg lebih baik dalam QS 2:106 (Al Quran surat Al Baqarah [sapi betina] ayat 106)
مَا نَنسَخْ مِنْ ءَايَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍۢ مِّنْهَآ أَوْ مِثْلِهَآ ۗ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌ [٢:١٠٦]
Terjemahan bebas: Apa-apa yang telah Kami hapus dari ayat atau yang telah Kami jadikan (manusia) lupa akan dia (ayat),   Kami datangkan yang lebih baik dari dia (ayat) atau yang setara dengan dia (ayat). Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah atas segala sesuatu sangat berkuasa?

Allah Muslim dan Muhammad juga mempertimbangan bahwa perlu juga untuk mengganti beberapa kalimat (Firman) Allah dengan yg lebih baik dalam QS 16:101 (Al Quran surat An Nahl [lebah] ayat 101)
وَإِذَا بَدَّلْنَآ ءَايَةًۭ مَّكَانَ ءَايَةٍۢ ۙ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مُفْتَرٍۭ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ [١٦:١٠١]
Terjemahan bebas: Dan ketika Kami gantikan suatu ayat dengan ayat lain, dan Allah lebih mengetahui atas apa-apa yang diturunkan berangsur-angsur, mereka berkata: “Kamu hanyalah seorang yang ngarang-ngarang.” Justru kebanyakan mereka tidak mengetahui.

ULASAN

Tidak perlu diterangkan lagi ayat-ayat di atas karena sudah dimengerti maksudnya. Yang menjadi persoalan adalah penuduh belum dapat membedakan antara kalimat dan ayat. Keduanya disamakan sebagai firman atau perkataan. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Adapun tentang kalimat (كلمة), arti harfiahnya adalah "kata" (word), bukan sebagai "kalimat" (sentence) dalam bahasa Indonesia. Kalimat dapat diartikan juga sebagai ketetapan. Suatu ketetapan tidak pernah berubah. Jika Allah sudah menetapkan suatu urusan, maka sejak itu sampai selama-lamanya urusan itu tidak akan berubah. Salah satu ketetapan Allah tentang manusia adalah perjalanan manusia. Setelah dihidupkan ke dunia, manusia akan dimatikan. Setelah itu akan dibangkitkan, dan setelah itu akan ditimbang perbuatan baik dan buruknya. Jika baik maka akan tinggal di surga dan jika buruk akan tinggal di neraka. Berlaku untuk selama-lamanya. Urusan ini sudah ditetapkan Allah sebelum manusia itu ada. Sudah ada ratusan bahkan ribuan nabi yang diutus ke dunia, misinya tetap sama yaitu menyampaikan kalimat Allah yang tidak pernah ada penggantian.

Sedangkan ayat (ءاية) dalam bahasa arab dapat diterjemahkan sebagai ayat secara harfiah yaitu: bagian suatu dari pasal, bagian dari suatu surat, atau baris dari suatu puisi. Akan tetapi ayat juga bisa berarti tanda, simbol atau alamat. Informasi yang dimaksud dalam QS 2:106 dan QS 16:101 bisa saja tentang ayat dalam Al Quran dan bisa tentang simbol kebesaran Allah.

Harus diakui bahwa telah terjadi pergantian ayat dalam Al Quran. Perhatikan, sebelum wahyu terakhir turun, QS 5:3 (Al Quran surat [meja perjamuan] ayat 3) berbunyi seperti ini:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَـٰمِ ۚ ذَ‌ٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍۢ لِّإِثْمٍۢ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ [٥:٣]
Terjemahan bebas: Terlarang bagi kalian (untuk mengkonsumsi): bangkai, dan darah, dan daging babi, dan apa-apa yang disembelih tidak dengan nama Allah, dan (yang mati) tercekik, dan (yang mati) dipukul, dan (yang mati) dijatuhkan, dan (yang mati) disiksa, dan yang dimakan binatang liar kecuali jika kalian sempat menyembelihnya, dan (yang mati) dikorbankan (di altar), dan yang dibagikan dengan undian dengan anak panah. Hal-hal semacam itu tidak layak bagi kalian. Kemudian barangsiapa yang terpaksa dalam kelaparan bukan cenderung berbuat dosa (, hal tersebut diperbolehkan), maka sesungguhnya Allah itu penuh pengampunan dan kasih sayang.

Setelah wahyu terakhir turun, maka wahyu terakhir itu kemudian disisipkan di tengah-tengah ayat QS 5:3 di atas sehingga susunannya menjadi sebagai berikut:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَـٰمِ ۚ ذَ‌ٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَـٰمَ دِينًۭا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍۢ لِّإِثْمٍۢ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ [٥:٣]
Terjemahan bebas: Terlarang bagi kalian (untuk mengkonsumsi): bangkai, dan darah, dan daging babi, dan apa-apa yang disembelih tidak dengan nama Allah, dan (yang mati) tercekik, dan (yang mati) dipukul, dan (yang mati) dijatuhkan, dan (yang mati) mati disiksa, dan yang dimakan binatang liar kecuali jika kalian sempat menyembelihnya, dan (yang mati) dikorbankan (di altar), dan yang dibagikan dengan undian dengan anak panah. Hal-hal semacam itu tidak layak bagi kalian. Pada hari ini orang-orang yang menutup (kebenaran) telah berputus asa atas agama kalian, maka janganlah takut kepada mereka, melainkan takutlah kepadaKu. Dan telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku genapkan atas kalian nikmatKu, dan Aku suka bagi kalian penyerahan diri sebagai agama kalian. Kemudian barangsiapa yang terpaksa dalam kelaparan bukan cenderung berbuat dosa (, hal tersebut diperbolehkan), maka sesungguhnya Allah itu penuh pengampunan dan kasih sayang.

Saya tidak tahu mengapa wahyu terakhir tersebut yang membicarakan masalah sempurnanya keimanan, kemudian disisipkan ke dalam ayat yang membicarakan masalah konsumsi. Sebagai muslim, hal ini saya terima sebagai ketetapan Allah yang tidak berubah. Saya tidak akan membahas hal semacam ini karena setiap orang akan membuat penafsiran yang berbeda-beda, yang pasti ada pelajaran tersendiri yang harus direnungkan agar menambah keimanan.

Jika ayat diartikan sebagai tanda atau simbol, maka perhatikan perihal kelahiran ‘Isa (as). Al Quran menginformasikan bahwa peristiwa ini adalah simbol kekuasaan Allah sebagaimana dinyatakan dalam QS 23:50 (Al Quran surat Al Mu’minûn [orang-orang beriman] ayat 50).
وَجَعَلْنَا ٱبْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُۥٓ ءَايَةًۭ وَءَاوَيْنَـٰهُمَآ إِلَىٰ رَبْوَةٍۢ ذَاتِ قَرَارٍۢ وَمَعِينٍۢ [٢٣:٥٠]
Terjemahan bebas: Dan Kami jadikan anak Maria dan ibunya sebagai simbol. Dan kami berikan kepada keduanya perlindung di tanah yang tinggi dengan kenyamanan dilengkapi mata air.

Mengapa demikian? Pada masa menjelang kelahirannya orang sudah tidak taat lagi menjalankan hukum-hukum Musa (as), cenderung kepada hal-hal yang keduniaan, atau mengikuti ajaran berhala. Orang sudah lupa bagaimana dulu nenek moyang mereka diciptakan. Untuk itulah Allah membuat peristiwa yang menggemparkan dengan kelahiran ‘Isa (as), seorang anak tanpa ayah biologis. Orang-orang yahudi menjadi resah, ada yang sadar kemudian kembali taat mengikuti hukum-hukum Musa (as), ada yang malah menyangkal peristiwa ini, dan ada juga menganggap peristiwa ini sebagai suatu keajaiban sehingga disimpulkan bahwa bayi yang lahir itu adalah anak Tuhan. Padahal peristiwa ini adalah ayat kekuasaan Allah. Dengan ini, manusia diingatkan kembali tentang penciptaan Adam (as). Peristiwa mana yang lebih besar? Kelahiran ‘Isa (as) tanpa ayah biologis atau penciptaan Adam (as) tanpa ayah dan tanpa ibu biologis? Semua hal itu mudah bagi Allah karena Allah kuasa atas segala sesuatu.

No comments:

Post a Comment