43.. Siapakah yg menyesatkan manusia? Setan (Qs.4:119-120, 5:42 ).
Hal ini bertentangan dengan:
Allah Muslim berwenang untuk menyesatkan manusia/siapa saja yg dikehendakiNya untuk disesatkan (Qs.4:88).
Suatu bencana datangnya berasal dari sisi Allah Muslim (Qs.4:78).
Jadi, disini sudah ada 4 ayat yg saling pertentangan. Total sudah ada 184 pertentangan.
Setan yang menyesatkan manusia dalam QS
4:119-120 (Al Quran surat An Nisâ’ [wanita-wanita] ayat 119-120)
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ
وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ ءَاذَانَ ٱلْأَنْعَـٰمِ
وَلَءَامُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ ٱلشَّيْطَـٰنَ وَلِيًّۭا مِّن دُونِ ٱللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ
خُسْرَانًۭا مُّبِينًۭا [٤:١١٩]يَعِدُهُمْ
وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ إِلَّا غُرُورًا [٤:١٢٠]
Terjemahan bebas: ayat 119: (Setan berkata) “Dan akan kubuat mereka sesat
dan akan kubangkitkan angan-angan kosong mereka dan akan kuperintahkan mereka
agar menyobek telinga hewan-hewan ternak mereka dan akan kuperintahkan mereka agar
mengubah ciptaan Allah.” Dan barangsiapa mengambil setan sebagai pelindungnya
selain Allah, maka sesungguhnya telah dia rugikan dirinya serugi-ruginya.
Ayat 120: Dia menjanjikan dan dia membangkitkan angan-angan kosong, dan
tidaklah setan menjanjikan kecuali hanya kesia-siaan.
Setan yang menyesatkan
manusia dalam QS 5:42 (Al Quran surat Al Mâidah [meja perjamuan] ayat 42)
سَمَّـٰعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّـٰلُونَ
لِلسُّحْتِ ۚ فَإِن جَآءُوكَ فَٱحْكُم بَيْنَهُمْ أَوْ
أَعْرِضْ عَنْهُمْ ۖ وَإِن تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَن يَضُرُّوكَ
شَيْـًۭٔا ۖ وَإِنْ حَكَمْتَ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِٱلْقِسْطِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ [٥:٤٢]
Terjemahan bebas: Orang-orang yang selalu memperturuti kebohongan
yang serakah akan perbuatan terlarang. Kemudian jika mereka mendatangimu, maka
tetapkan hukum di antara mereka atau abaikan mereka. Dan jika kamu abaikan
mereka, maka hal itu tidak akan mencelakai kamu. Dan jika kamu tetapkan hukum
di antara mereka, maka hukumlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berbuat adil.
Allah Muslim berwenang untuk menyesatkan manusia/siapa saja yg
dikehendakiNya untuk disesatkan dalam QS 4:88 (Al
Quran surat An Nisâ’ [wanita-wanita] ayat 88)
فَمَا لَكُمْ
فِى ٱلْمُنَـٰفِقِينَ فِئَتَيْنِ وَٱللَّهُ أَرْكَسَهُم بِمَا كَسَبُوٓا۟ ۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَهْدُوا۟ مَنْ أَضَلَّ ٱللَّهُ ۖ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ سَبِيلًۭا [٤:٨٨]
Terjemahan bebas: Maka ada apa dengan (sikap)
kalian dalam menghadapi orang-orang yang bermuka dua menjadi terbelah? Dan
Allah telah membalikkan apa-apa yang mereka upayakan. Akankah kalian
menginginkan untuk memberi petunjuk kepada yang Allah sesatkan? Dan barangsiapa
yang Allah sesatkan, maka dia tidak akan menemukan jalan.
Suatu bencana datangnya berasal dari sisi Allah Muslim dalam QS 4:78 (Al Quran surat An Nisâ’ [wanita-wanita] ayat 78)
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ
ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍۢ مُّشَيَّدَةٍۢ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌۭ يَقُولُوا۟ هَـٰذِهِۦ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌۭ يَقُولُوا۟ هَـٰذِهِۦ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّۭ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ فَمَالِ
هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًۭا [٤:٧٨]
Terjemahan bebas: Di manapun kalian berada,
maut menghampiri kalian, meskipun kalian berada di benteng yang diperkuat. Dan
jika kebaikan menimpa mereka, mereka akan berkata: “Hal ini dari sisi Allah.”
Dan jika keburukan menimpa mereka, mereka akan berkata: “Hal ini dari sisi
kamu.” Katakanlah: “Segalah sesuatu dari sisi Allah. Maka berpalinglah dari suatu
kaum yang mereka itu sukar sekali diberi
pengertian dengan kata-kata.”
ULASAN
Saya tidak mengerti apa yang dimaksud oleh penuduh dengan menampilkan
ayat-ayat ini. Jika ingin membicarakan perkara siapa yang menyesatkan lihat
posting sebelumnya: Allah menyesatkan manusia? Adapun QS 4:119 adalah modus
operandi setan, yaitu: memberi petunjuk yang sesat (membisikkan ide yang
seolah-olah benar), memberikan fatamorgana (impian hidup abadi di dunia),
menyuruh ritual di luar tuntunan agama, dan menyuruh untuk mengubah ciptaan
Allah (misal operasi plastik kecantikan). Padahal apa yang setan janjikan
setelah manusia terjebak modus operandi tersebut tidak akan terpenuhi.
Manusia diberi kebebasan untuk memilih sebagaimana dinyatakan dalam QS
18:29 (Al Quran surat Al Kahf [gua] ayat 29
وَقُلِ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَآءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّـٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا۟ يُغَاثُوا۟ بِمَآءٍۢ كَٱلْمُهْلِ يَشْوِى ٱلْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا [١٨:٢٩]
Terjemahan bebas: Katakanlah: “Kebenaran sejati adalah dari Rabb
kalian.” Kemudian barangsiapa yang menghendaki, maka berimanlah! Dan
barangsiapa yang menghendaki, maka tutuplah (diri dari kebenaran)! Sesungguhnya
Kami telah mempersiapkan bagi orang-orang yang aniaya suatu api yang seperti
dinding dan atap kemah yang mengurung mereka. Dan jika mereka kehausan, akan
disediakan air yang bagaikan tembaga meleleh yang menghanguskan wajah. Sungguh
minuman yang mengenaskan dan pembaringan yang menyiksa.
Dengan ayat ini Al Quran menginformasikan bahwa kebenaran sejati selalu
ditampakkan kepada setiap manusia. Silahkan pilih: mau beriman atau mau kafir.
Setiap pilihan ada konsekuensi yang harus ditanggung sendiri.
Mari perhatikan seperti apa manusia yang disesatkan oleh setan dalam QS
36:60-62 (Al Quran surat Yâsîn [huruf yâ’ dan huruf sîn] ayat 60-62)
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَـٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّۭ مُّبِينٌۭ [٣٦:٦٠]وَأَنِ ٱعْبُدُونِى ۚ هَـٰذَا صِرَٰطٌۭ مُّسْتَقِيمٌۭ [٣٦:٦١]وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّۭا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ [٣٦:٦٢]
Terjemahan bebas: ayat 60: Belumkah Aku peringatkan kepada kalian,
wahai anak-anak Adam, bahwa janganlah kalian menghamba kepada setan?
Sesungguhnya dia itu adalah musuh yang nyata. Ayat 61: Menghambalah
kepadaKu! Inilah jalan yang lurus. Ayat 62: Dan sungguh dia (setan)
telah menyesatkan banyak generasi dari kalian. Maka apakah kalian masih juga
belum menggunakan akal?
Pada cuplikan ini Al Quran memperingatkan bahwa jalan yang lurus adalah
hanya menghamba kepada Allah semata. Jika anak-anak Adam menghamba kepada
setan, maka sama halnya dengan menyerah kepada musuh. Pada gilirannya, musuh
akan menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Manusia sendiri yang mau
dijebak oleh setan. Padahal peringatan sudah jelas. Apakah dengan peringatan
yang jelas ini manusia telah lupa atau pura-pura belum tahu? Apakah demikian
bodohnya manusia sehingga tidak memahami peringatan ini? Apakah manusia lebih
condong mengikuti hawa nafsunya dibandingkan dengan tunduk kepada perintah
Allah?
Sedangkan QS 4:78 tidak ada hubungannya dengan kesesatan. Kematian
adalah ketetapan Allah dan bukanlah bencana. Jika ingin membicarakan perkara bencana
lihat posting sebelumnya: Siapa sumber malapetaka?
No comments:
Post a Comment