Wednesday, November 25, 2015

Jin dan manusia diciptakan untuk masuk neraka?



42. Jin dan manusia, apakah diciptakan untuk menyembah Allah Muslim atau neraka? Jin dan manusia diciptakan hanya untuk melayani Allah Muslim ( Qs.51:56).
Hal ini bertentangan dengan:
Jin dan Manusia, beberapa di antara mereka diciptakan untuk menempati neraka jahanam (Qs.7:179).
Jadi, disini sudah ada 1 pertentangan, jadi total sudah ada 180 pertentangan.


Jin dan manusia diciptakan hanya untuk melayani Allah Muslim dalam QS 51:56 (Al Quran surat Ad Dzariyât [angin yang berhembus] ayat 56)
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ [٥١:٥٦]
Terjemahan bebas: Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menghamba kepadaKu.

Jin dan Manusia, beberapa di antara mereka diciptakan untuk menempati neraka jahanam dalam QS 7:179 (Al Quran surat Al A’râf [tempat yang ditinggikan] ayat 179)
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌۭ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌۭ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌۭ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَـٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَـٰفِلُونَ [٧:١٧٩]
Terjemahan bebas: Dan sesungguhnya Kami telah memperbanyak bagi Gehenna dari golongan jin dan golongan manusia. Mereka punya hati yang tidak mereka gunakan untuk dapat memahami, dan mereka punya mata yang tidak mereka gunakan untuk melihat, dan mereka punya telinga yang tidak mereka gunakan untuk mendengar. Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan mereka menyesatkan dirinya. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

ULASAN

Pada QS 51:56 Al Quran menginformasikan bahwa Allah menciptakan (khalaqa, خلق) jin dan manusia untuk menghamba kepadaNya. Di sini digunakan kata mencipta yang artinya membuat suatu yang baru.

Berbeda dengan malaikat, hewan atau makhluk bernyawa lainnya, jin dan manusia diberikan anugrah yang lengkap berupa pendengaran, penglihatan dan hati nurani. Malaikat dan hewan tidak dilengkapi dengan itu sehingga mereka selalu patuh kepada perintah Allah. Sedangkan, jin dan manusia dengan fasilitas yang diberikan mempunyai kebebasan untuk memilih: patuh atau membangkang.

Perhatikan QS 67:23-24 (Al Quran surat Al Mulk [kerajaan] ayat 23-24)
قُلْ هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَـٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۖ قَلِيلًۭا مَّا تَشْكُرُونَ [٦٧:٢٣]قُلْ هُوَ ٱلَّذِى ذَرَأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ [٦٧:٢٤]
Terjemahan bebas: Ayat 23: Katakanlah: “Dia yang memproduksi kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran, dan penglihatan, dan intelektualitas. (Akan tetapi) sedikit dari kalian yang berterima kasih (atas anugerah yang diberikan).” Ayat 24: Katakanlah: “Dia yang memperbanyak kalian di bumi dan kepada Dia kalian akan dikumpulkan.”

Pada QS 67:23 digunakan kata ansya’a (أنشأ) yang artinya menghasilkan, menghidupkan atau menumbuh kembangkan sehingga sering diterjemahkan sebagai mencipta. Selanjutnya, jin dan manusia dilengkapi dengan pendengaran (untuk menangkap fenomena yang ada di sekitar), penglihatan (untuk mencari tahu tujuan hidupnya) dan hati nurani (untuk menyelaraskan fenomena dengan tujuan) sehingga dia dapat memilih jalan hidup yang sesuai baginya. Di ujung ayat ini dikatakan sedikit sekali yang berterima kasih, artinya sedikit sekali yang menggunakan fasilitas yang telah diberikan sesuai dengan peruntukannya, atau malah tidak digunakan sama sekali.

Pada QS 67:24 dan QS 7:179 digunakan kata dzara’a (ذرأ) yang artinya menghasilkan, melipatgandakan, atau menabur benih sehingga kadang diterjemahkan menjadi mencipta. Makin banyak jin dan manusia, seharusnya makin banyak pelajaran yang dapat diambil sebagai teladan agar dapat memilih mana yang buruk dan mana yang baik. Dengan demikian, Allah tidak menciptakan jin dan manusia untuk langsung menjadi penghuni neraka. Perhatikan urutan fasilitas pada QS 7:179 Hati nurani, penglihatan dan pendengaran. Hal ini mengindikasikan bahwa hati nurani yang paling bertanggung jawab atas jalan yang akan diambil. Jin dan manusia selama waktu hidupnya diberi kesempatan untuk bebas memilih terlebih dulu, mana akhir yang akan ditujunya sesuai dengan fasilitas yang diberikan kepadanya. Makin banyak yang memilih untuk menyesatkan dirinya, makin banyak yang menjadi penghuni neraka.

No comments:

Post a Comment