20. Dimanakah Allah Muslim dan tahtaNya? Allah Muslim lebih dekat daripada urat leher manusia (Qs.50:16).
Hal ini bertentangan dengan:
Allah Muslim itu berada di tahtaNya/arasyNya (Qs.57:4)…tahtaNya dimana?!
Allah Muslim itu tahtaNya berada di atas air (Qs.11:7).
Allah Muslim itu tahtaNya berada antara 1.000 hingga 50.000 tahun untuk dijangkau (Qs.32:5, 70:4).
Sampai disini sudah ada 4 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 101 pertentangan.
Lebih dekat daripada urat leher manusia dalam QS 50:16 (Al Quran surat Qâf [huruf qâf] ayat 16)
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِ [٥٠:١٦]
Terjemahan bebas: Dan sesungguhnya telah
Kami ciptakan manusia dan Kami mengetahui apa-apa yang dirinya bisikkan (dalam
hatinya) dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat nadinya.
Di tahtaNya/arasyNya dalam QS 57:4 (Al Quran surat Al Hadîd [besi] ayat 4)
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍۢ ثُمَّ
ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ
يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ
ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ
وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌۭ [٥٧:٤]
Terjemahan bebas: Dia yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam hari kemudian kokoh atas kekuasaanNya. Dia
mengetahui apa-apa yang masuk ke bumi dan apa-apa yang keluar darinya dan
apa-apa yang turun dari langit dan apa-apa yang naik di dalamnya. Dia bersama
kalian di manapun kalian berada. Dan Allah melihat apa-apa yang kerjakan.
TahtaNya di atas air dalam QS 11:7 (Al Quran surat Hûd [nama nabi bukan anak Israel] ayat
7)
وَهُوَ
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍۢ وَكَانَ
عَرْشُهُۥ عَلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِنۢ بَعْدِ ٱلْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ
ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا سِحْرٌۭ مُّبِينٌۭ [١١:٧]
Terjemahan bebas: Dan Dia itu yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam hari dan kekuasanNya di atas air agar
dapat menguji kalian siapa saja dari kalian yang (mempunyai) perbuatan terbaik.
Dan jika kamu katakan: “Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang
dibangkitkan sesudah kematian.” Mereka yang menutup (kebenaran) akan berkata:
“Hal ini hanyalah sihir yang nyata.”
TahtaNya berada 1.000 tahun untuk dijangkau dalam QS.32:5( Al Quran surat As Sajdah
[bersujud] ayat 5)
يُدَبِّرُ
ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍۢ
كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍۢ مِّمَّا تَعُدُّونَ [٣٢:٥]
Terjemahan bebas: Dia mengatur urusan dari
langit ke bumi, kemudian naik kepadaNya dalam satu hari yang ukurannya seribu
tahun dari apa-apa yang kalian hitung.
TahtaNya berada 50.000 tahun untuk
dijangkau dalam QS 70:4 (Al Quran surat Al Ma’arij
[tangga naik] ayat 4).
تَعْرُجُ
ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍۢ كَانَ مِقْدَارُهُۥ خَمْسِينَ
أَلْفَ سَنَةٍۢ [٧٠:٤]
Terjemahan bebas: Malaikat dan ruh naik
kepadaNya dalam satu hari yang ukurannya lima puluh ribu tahun.
ULASAN
Kadang fikiran manusia selalu ingin menyamakan
yang lain dengan keadaan dirinya. Kadang juga membaca sesuatu secara sekilas saja
sehingga segera mengambil kesimpulan berdasarkan atas prsangka atau asosiasi
yang ada di fikirannya, sebelum merenungkannya.
Allah pemilik segalanya, sudah ada sebelum tempat dan waktu. Allah adalah yang menciptakan makhluk. Dengan
demikian Allah tidak akan sama dengan makhluk. Allah mengetahui seluruh peri
keadaan makhluk, sedangkan makhluk tidak mengetahui Allah, kecuali sedikit
sekali sesuai yang diajarkan Allah. Kita tidak tahu bagaimana keberadaan Allah,
seperti apa manifestasiNya. Yang dapat diketahui oleh makhluk adalah
tanda-tandaNya saja, bukan diriNya.
Pada QS 50:16 Al Quran menginformasikan bahwa
Allah dekat sekali dengan manusia sehingga sangat mengetahui sekecil apapun
yang terlintas dalam hati manusia, tidak ada satupun yang terlewatkan. Apa itu
suatu pemikiran atau niat baik maupun pemikiran atau niat sesat, sengaja atau
tidak sengaja. Maka dari itu, manusia harus berhati-hati terhadap apa yang ada
dalam pikiran maupun hati.
Pada QS 57:4 Al Quran menginformasikan bahwa
setelah Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, Allah “bertahta di
atas singgasana”. Inilah pikiran manusia yang selalu menyamakan keadaan sesuatu
yang lain dengan dirinya. Mari kita perhatikan kata-kata yang digunakan. Kata “istawa”
(ٱستوى) adalah kata kerja yang terbentuk dari kata kerja lain yaitu “sawiya”
(سوى) yang berarti berharga atau setara dengan. Dengan imbuhan “i-ta”
maka kata itu berubah artinya menjadi kokoh, mengokohkan diri, menaiki sesuatu
dll. sehingga dapat diartikan sebagai bertahta. Adapun kata “’arsy” (عرش) berasal
dari kata kerja “arasya” (عرش) yang berarti membangun, mengkonstruksikan,
membuat atap, meninggikan struktur dll. sehingga kata bendanya dapat diartikan sebagai singgasana, paviliun,
atap, kekuasan, kerajaan dll. Orang dapat saja menerjemahkan kata-kata tersebut
sesuai dengan yang dipahaminya atau dengan mengambil salah satu maknanya saja
agar mudah dicerna pembacanya. Dengan terjemahan “bertahta di atas singgasana”
akan membawa pembacanya mengasosiasikan bahwa yang bertahta itu adalah seorang
raja manusia seperti dirinya.
Saya menerjemahkannya dengan kokoh atas
kekuasaanNya adalah sesuai dengan apa-apa yang Dia kerjakan terus menerus tanpa
meninggalkan sesuatupun ketika “bertahta di atas singgasana”. Pada semua ayat
di Al Quran, setelah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, Dia
mengerjakan berbagai hal. Lihat QS 7:54, QS 10:3 dan QS 57:4 ini. Berbeda
dengan kepercayaan yahudi dan kristen yang menyebutkan bahwa Tuhan, setelah
menciptakan, beristirahat di hari ke tujuh. Sungguh akan kacau seluruh alam
semesta jika penciptanya meninggalkan sebagian dari pekerjaan, walaupun sesaat
atau satu pekerjaan saja. Jadi Allah tidak dapat disamakan dengan makhluk yang
perlu beristirahat atau duduk ongkang-ongkang kaki di singgasana. Perhatikan QS
50:38 (Al Quran surat Qâf [huruf qâf] ayat 38):
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍۢ
وَمَا مَسَّنَا مِن لُّغُوبٍۢ [٥٠:٣٨]
Terjemahan bebas: Dan sesungguhnya telah Kami
ciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya dalam enam
hari. Tidak satupun kekelahan menyentuh Kami.
Pada QS 11:7 Al Quran menginformasikan bahwa
tahtaNya di atas air. Dalam hal ini saya tidak mampu untuk mengungkapkannya.
Saya menganggap bahwa ini adalah ayat atau tanda mutasyabihat, yaitu yang
mengandung makna tersembunyi yang hanya diketahui Allah semata atau orang-orang
yang telah Dia beri pengetahuan tentang itu. Yang ada pada saya hanya dugaan
saja yang jika saya ungkapkan akan mengecoh pembaca dari maksud yang
sebenarnya. Jika ingin menemukan jawaban sesungguhnya, silahkan dalami terus Al
Quran pada bagian-bagian lainnya, gunakan juga hati nurani selain rasio.
Mudah-mudahan menemukan kebenaran sejati. Jika sudah, tolong informasikan
kepada saya. Bagi saya sekarang ini lebih baik mendalami dulu Al Quran dengan
ayat-ayat muhkamat, yaitu yang artinya sudah jelas dan yang menjadi pokok utama
dalam Al Quran. Ayat ini saya imani sebagai petunjuk yang benar dari Allah.
Pada QS.32:5 Al
Quran menginformasikan bahwa Allah mengatur urusan dari langit ke bumi dan
urusan itu naik kepadaNya. Pada QS 70:4 Al Quran menginformasikan bahwa Malaikat dan ruh naik kepadaNya. Pada
kedua ayat ini tidak diterangkan di mana keberadaan Allah. Selain itu, apakah
urusan itu berasal dari ‘arsy, ataukah naik ke ‘arsy, ataukan malaikat dan ruh
naik ke ‘arsy. tidak diinformasikan. Apalagi, tidak ada sama sekali informasi
tentang manusia dapat menjangkau tahtaNya dalam 1.000 atau 50.000 tahun. Ini
adalah contoh pemikiran yang mengambil kesimpulan berdasarkan prasangka saja
tanpa disertai informasi yang lengkap.
No comments:
Post a Comment