30. Apakah semua yg ada di langit dan bumi tunduk kepada Allah Muslim? Ya (Qs.30:26).
Hal ini bertentangan dengan:
Ternyata Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah Muslim (Qs.7:11, 15:28 -31, 17:61, 20:116, 38:71-74, 18:50)., bahkan orang2 Non-Muslim pun menolak taat dan tunduk kepada Allah Muslim sampai hari ini!
Sampai disini sudah ada 6 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 152 pertentangan.
Semua yg ada di langit dan bumi tunduk
kepada Allah Muslim dalam QS.30:26 (Al Quran surat Ar
Rûm [orang romawi] ayat 26)
وَلَهُۥ مَن
فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ
كُلٌّۭ لَّهُۥ قَـٰنِتُونَ [٣٠:٢٦]
Terjemahan bebas: Dan milik Dia siapa-siapa
yang ada di langit dan di bumi, semua kepada Dia patuh.
Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah
Muslim dalam QS 7:11 (Al Quran surat Al A’râf [yang
ditinggikan] ayat 11)
وَلَقَدْ
خَلَقْنَـٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَـٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟
لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ لَمْ يَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ [٧:١١]
Terjemahan bebas: Dan sesungguhnya telah
Kami ciptakan kalian, kemudian Kami bentuk kalian, kemudian Kami berkata kepada
malaikat: “Bersujudlah kalian kepada Adam!” Kemudian mereka bersujud, kecuali
iblis yang bukan bagian makhluk-makhluk yang bersujud.”
Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah Muslim QS 15:28-31 (Al Quran surat Al Hijr [tanah berbatu] ayat 28-31)
وَإِذْ قَالَ
رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى خَـٰلِقٌۢ بَشَرًۭا مِّن صَلْصَـٰلٍۢ مِّنْ
حَمَإٍۢ مَّسْنُونٍۢ [١٥:٢٨]فَإِذَا
سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَـٰجِدِينَ [١٥:٢٩]فَسَجَدَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ [١٥:٣٠]إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ
ٱلسَّـٰجِدِينَ [١٥:٣١]
Terjemahan bebas: Ayat 28: Dan (ingatlah)
ketika Rabb kamu berkata kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia
dari tanah liat kering bagian lumpur hitam yang terbentuk”. Ayat 29: “Kemudian
ketika Aku sempurnakan dia dan Aku hembuskan ke dalamnya dari ruhKu, maka jatuhkan diri
kalian kepadanya bersujud!” Ayat 30: Kemudian bersujudlah malaikat, mereka
seluruhnya serempak. Ayat 31: Kecuali iblis yang menolak sehingga tidak
bersama mereka yang bersujud.
Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah
Muslim dalam QS17:61 (Al Quran surat Al Isrâ’
[perjalanan malam] ayat 61)
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ
قَالَ ءَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًۭا [١٧:٦١]
Terjemahan bebas: dan (ingatlah) ketika
Kami berkata kepada malaikat: “Bersujudlah kalian kepada Adam!” Maka mereka
bersujud, kecuali iblis. Dia berkata: “Akankah aku bersujud kepada siapa yang
Engkau ciptakan dari tanah?”
Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah
Muslim dalam QS 20:116 (Al Quran surat Thâhâ [huruf
thâ’ dan huruf hâ’] ayat 116)
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ
أَبَىٰ [٢٠:١١٦]
Terjemahan bebas: dan (ingatlah) ketika
Kami berkata kepada malaikat: “Bersujudlah kalian kepada Adam!” Maka mereka
bersujud, kecuali iblis yang menolak.
Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah
Muslim dalam QS 38:71-74 (Al Quran surat Shâd [huruf
shâd] ayat 71-74)
إِذْ قَالَ
رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى خَـٰلِقٌۢ بَشَرًۭا مِّن طِينٍۢ [٣٨:٧١]فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن
رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَـٰجِدِينَ [٣٨:٧٢]فَسَجَدَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ [٣٨:٧٣]إِلَّآ إِبْلِيسَ ٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَـٰفِرِينَ [٣٨:٧٤]
Terjemahan bebas: ayat 71: (Ingatlah)
ketika Rabb kamu berkata kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia
dari tanah.” Ayat 72: “Kemudian ketika Aku sempurnakan dia dan Aku
hembuskan ke dalamnya dari ruhKu, maka jatuhkan diri kalian kepadanya
bersujud!” Ayat 73: Kemudian bersujudlah malaikat seluruhnya serempak.
Ayat 74: Kecuali iblis yang menyombongkan diri dan dia bagian dari yang
menutup (kebenaran).
Setan/Iblis tidak tunduk kepada Allah Muslim QS 18:50 (Al Quran surat Al Kahf [gua] ayat 50)
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ
كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِۦٓ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِى وَهُمْ لَكُمْ
عَدُوٌّۢ ۚ بِئْسَ لِلظَّـٰلِمِينَ بَدَلًۭا [١٨:٥٠]
Terjemahan bebas: Dan (ingatlah) ketika
Kami berkata kepada malaikat: “Bersujudlah kalian kepada Adam!” Kemudian
bersujudlah mereka, kecuali iblis yang bagian dari jin, kemudian dia
memberontak dari perintah Rabbnya. (Allah berkata) “Akankah kalian ambil dia
dan anak keturunannya pelindung-pelindung selain Aku? Mereka bagi kalian adalah
musuh. Pengganti yang buruk bagi yang aniaya.
ULASAN:
Terima kasih lagi kepada yang menyusun ini
karena melalui tangannya Allah telah menunjukkan berbagai nuansa tentang
penciptaan manusia.
Pada QS 30:26 Al Quran menginformasikan bahwa
siapa saja yang ada di langit dan bumi adalah yang patuh kepada Allah. Di sini
digunakan kata sifat aktif qânit (قانت) yang mengindikasikan tidak
terikat waktu. Kata ini berasal dari kata qanata (قنت) yang berarti patuh sepenuh
hati, tunduk. Mengapa digunakan kata ini? Kata ini digunakan adalah dengan
tujuan mengindikasikan bahwa pelakunya tunduk kepada ketetapan Allah. Sampai
kapanpun siapapun juga akan selalu patuh kepada ketetapan Allah.
Dalam bahasa arab perlu dibedakan antara “apa”
dan “siapa”. Apa mencakup segala makhluk. Sedangkan siapa hanya terbatas kepada
makhluk yang diberi akal atau hati nurani oleh Allah. Termasuk dalam golongan
ini adalah malaikat, manusia, jin, iblis dan setan. Binatang walaupun mempunyai
intelegensia tidak termasuk yang diberi akal.
Pada ayat 30:26 ini digunakan juga kata siapa.
Artinya apakah itu makhluk yang beriman, yang munafik, yang musyrik ataupun
yang kafir, semua tunduk kepada ketetapan Allah yang sangat banyak. Islam,
judaisme, gereja kristen dan beberapa kepercayaan lain mempercayai ketetapan
tentang adanya hari akhir dan kehidupan abadi setelahnya. Sedangkan ateisme, hinduisme,
buddhisme dll. tidak mempercayai itu. Akan tetapi ada suatu ketetapan yang
tidak bisa disangkal oleh semua orang baik itu ateis, muslim, yahudi,
kristiani, atau siapapun itu adalah KEMATIAN. Perhatikan QS 21:35 (Al Quran
surat Al Anbiyâ’ [nabi-nabi] ayat 35)
كُلُّ
نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةًۭ ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ [٢١:٣٥]
Terjemahan bebas: Setiap jiwa akan
merasakan mati. Dan Kami uji kalian dengan godaan keburukan dan kebaikan. Dan
kepada Kami kalian akan kembali.
Inilah ketetapan Allah yang tidak dapat
disangkal siapapun. Walaupun dalam hinduisme atau buddhisme ada kepercayaan
reinkarnasi, tetap saja sebelum itu jiwa pernah merasakan mati. Jika menolak
tunduk dan patuh kepada Allah, silakan cari ilâh lain yang dapat menolak
ketetapan ini.
Dari ayat-ayat di atas yang berkenaan dengan
iblis, tidak ada informasi bahwa iblis menolak taat atau tunduk kepada
ketetapan Allah. Dia membangkang terhadap perintah Allah untuk sujud kepada
Adam. Ketetapan berbeda dengan perintah. Ketetapan adalah sesuatu yang akan
berlaku terus sampai dicabut kembali. Perintah adalah sesuatu yang berlaku
sementara sampai dilaksanakan. Jika tidak dilaksanakan, maka segera ada
konsekuensinya. Hal inilah yang terjadi pada iblis. Dia menolak perintah (abâ, أبى) dan
membangkang terhadap perintah (fasaqa, فسق). Penyebab dia menolak
adalah karena dia menyombongkan diri karena menganggap dirinya lebih mulia dari
Adam yang tercipta dari tanah, dan karena dia menutup (kebenaran).
Karakteristik seperti ini yang tidak boleh ada pada orang yang beriman. Sebaliknya,
Non-Muslim yang menolak taat dan tunduk kepada Allah sampai hari ini adalah
orang yang tidak mau mencari kebenaran sejati sehingga karena kesombongannya membangkang
perintah Allah dan menutup diri dari kebenaran.
Iblis tetap tunduk kepada ketetapan Allah.
Perhatikan QS 7:14-15 (Al Quran
surat Al A’râf [yang ditinggikan] ayat 14-15)
قَالَ أَنظِرْنِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ [٧:١٤]قَالَ
إِنَّكَ مِنَ ٱلْمُنظَرِينَ [٧:١٥]
Terjemahan bebas: ayat 14: (iblis) berkata:
“Berikan aku penundaan sampai hari mereka dibangkitkan!” Ayat 15: (Allah)
berkata: “Sesungguhnya kamu adalah bagian dari golongan yang diberikan
penundaan.”
Dengan ini Al Quran menginformasikan bahwa
iblis tetap patuh kepada ketetapan Allah, dia hanya bisa memohon penundaan agar
dia tidak dimatikan sampai hari kiamat. Hal itu dikabulkan oleh Allah. Jika ada
orang yang dapat hidup sampai dengan hari kiamat, maka dapat dikatakan bahwa
orang itu adalah bagian dari iblis atau paling tidak temannya.
No comments:
Post a Comment