5. Bisakah malaikat2 menyebabkan kematian/penderitaa n terhadap manusia? Alquran menyerang mereka yg menyembah selain Allah Muslim, seperti malaikat, nabi. Mengapa? Karena malaikat dan dan nabi tidak bisa menciptakan, memberi kehidupan atau bahkan menyebabkan kematian atau penderitaan.
Hal ini bertentangan dengan:
“Sesungguhnya orang2 yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri…(Qs.4:97).
“(Yaitu) orang2 yg dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri” (Qs.16:28).
“(Yaitu) orang2 yg diwafatkan dlm keadaan baik oleh para malaikat..” (Qs.16:32).
“Katakanlah, “malaikat maut yg diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu..” (Qs.32:11).
Sampai disini sudah ada 4 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 38 pertentangan.
QS 4:97 (Al Quran surat An Nisâ’
[wanita-wanita] ayat 97:
إِنَّ
ٱلَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ قَالُوا۟ فِيمَ
كُنتُمْ ۖ قَالُوا۟ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ قَالُوٓا۟ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةًۭ فَتُهَاجِرُوا۟ فِيهَا ۚ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ مَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا [٤:٩٧]
Terjemahan bebas: yaitu sesungguhnya mereka
yang malaikat matikan dalam keadaan berbuat salah terhadap diri mereka sendiri.
Mereka (malaikat) berkata: “Dalam hal apa yang (menyebabkan) keadaan kalian
begini?” Mereka (orang-orang yang dimatikan) berkata: “Kami orang-orang yang
tertindas di bumi.” Mereka (malaikat) berkata: “Bukankan bumi Allah begitu
luas, maka dari itu berpindahlah di dalamnya (untuk menghindari kejahatan).” Kemudian
mereka itulah yang bertempat tinggal di Gehenna dan buruklah akhir perjalanan
(mereka).
QS 16:28 (Al Quran surat An Nahl [lebah] ayat
28)
ٱلَّذِينَ
تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا۟ ٱلسَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوٓءٍۭ ۚ بَلَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ [١٦:٢٨]
Terjemahan bebas: yaitu mereka yang
malaikat matikan dalam keadaan berbuat salah terhadap diri sendiri kemudian
mereka menawarkan perdamaian (dan berkata) “Tidaklah kami berbuat keburukan.”
(Malaikat berkata) “Oh begitu, ya? Sesungguhnya Allah mengetahui apa-apa yang
selalu kalian perbuat.”
QS 16:32 (Al Quran surat An Nahl [lebah] ayat
32)
ٱلَّذِينَ
تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَـٰمٌ عَلَيْكُمُ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ
تَعْمَلُونَ [١٦:٣٢]
Terjemahan bebas: yaitu orang-orang yang
malaikat matikan dalam keadaan baik. Mereka (malaikat) akan berkata: “Damai
atas kalian! Masuklah kalian ke surga oleh karena apa-apa yang selalu kalian
perbuat.”
QS 32:11 (Al Quran surat As Sajdah [bersujud}
ayat 11)
قُلْ
يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلْمَوْتِ ٱلَّذِى وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ
تُرْجَعُونَ [٣٢:١١]
Terjemahan bebas: Katakanlah: “Malaikat
maut akan mematikan kalian yaitu yang ditugaskan terhadap kalian. Kemudian
kepada Rabb kalian akan kembali.”
ULASAN
Tidak ada yang bertentangan dalam ayat-ayat
ini. Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak pernah membangkan perintahNya.
Malaikat mencabut nyawa manusia atas perintah Allah, bukan atas kemauannya
sendiri. Kematian dan penderitaan yang dialami oleh manusia bukan disebabkan
oleh malaikat. Kematian adalah suatu ketetapan Allah yang tidak dapat dimajukan
atau dimundurkan. Perhatikan QS 21:35 (Al Quran surat Al anbiyâ’ [nabi-nabi]
ayat 35):
كُلُّ
نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةًۭ ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ [٢١:٣٥]
Terjemahan bebas: Setiap jiwa akan
merasakan mati dan Kami menguji kalian dengan godaan keburukan dan kebaikan.
Dan kepada Kami kalian akan kembali.
Setiap yang hidup pasti akan mati. Manusia
yang harus menanggung konsekuensi dari perbuatannya. Tergantung pilihan dia,
akankan mati dalam keadaan baik atau mati dalam gelimang dosa?
Saya berterima kasih lagi kepada yang
menuliskan ini karena melalui tangannya Allah membukakan suatu petunjuk. Pada
QS 4:97 Al Quran menginformasikan bahwa orang yang mati tertindas di suatu wilayah,
pada akhirnya akan masuk jahannam jika diam saja di situ. Sungguh kerugian
berlipat ganda. Di dunia celaka, di akhirat masuk neraka. Memang keluar dari
wilayah penindasan tidak menjamin akan dapat kehidupan lebih baik dari keadaan
sekarang. Akan tetapi dengan iman, seorang muslim harus percaya dengan janji
Allah yang mempunyai dunia yang luas sehingga akan memberikan kehidupan yang
lebih baik.
Dengan banyak pengungsi dari Rohingya di tanah
air, seharusnya peristiwa ini memberikan pelajaran bagi kita. Para pengungsi
keluar dari wilayah asal mereka bukan semata-mata ingin mendapatkan keadaan
ekonomi yang lebih baik, melainkan mematuhi perintah agama. Bagi orang yang
mati di Myanmar, mudah-mudahan Allah mengampuni dosa mereka. Perhatikan
kelanjutannya pada ayat 98-100.
إِلَّا
ٱلْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلْوِلْدَٰنِ لَا
يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةًۭ وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًۭا [٤:٩٨]فَأُو۟لَـٰٓئِكَ عَسَى ٱللَّهُ أَن يَعْفُوَ عَنْهُمْ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًۭا [٤:٩٩]وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدْ فِى ٱلْأَرْضِ مُرَٰغَمًۭا
كَثِيرًۭا وَسَعَةًۭ ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى
ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى
ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا [٤:١٠٠]
Terjemahan bebas: Ayat 98: Kecuali orang-orang
yang tertindas itu, baik laki-laki, perempuan dan anak-anak, tidak mampu
menghimpun kekuatan dan tidak mendapat petunjuk untuk mencari jalan. Ayat
99: Maka bagi mereka itu berharaplah agar Allah memaafkan mereka. Dan Allah
pemaaf pemberi ampun. Ayat 100: Dan barangsiapa berpindah di jalan
Allah, dia akan mendapatkan di bumi tempat pengungsian yang banyak lagi luas.
Dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk berpindah kepada Allah dan
utusanNya, kemudian maut menjemputnya, maka sesungguhnya telah ditetapkan
balasannya atas Allah. Dan Allah pemberi ampun penyayang.
Allah yang menentukan nasib mereka.
Selanjutnya bagi kita adalah, akankah kita berpangku tangan saja atau menjadi
penyalur berkat Allah kepada mereka dengan cara membantu mereka semampu kita?
No comments:
Post a Comment