Wednesday, June 10, 2015

Siapakah yang pertama kali menjadi muslim?





1. Siapakah yg pertama kali menjadi Muslim? Muhammad (Qs.6:14,163) .
Hal ini bertentangan dengan:
Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Musa (Qs.7:143).
Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Beberapa orang Mesir (Qs.26:51).
Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Ibrahim (Qs.2:127-133, Qs.3:67).
Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Adam, yaitu manusia ciptaan pertama, yang menerima wahyu dari Allah Muslim (Qs.42:51).
Sampai disini sudah ada 10 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 10 pertentangan.


Mari kita perhatikan ayat-ayat dalam Al Quran yang dijadikan bahan tuduhan:


Muhammad SAW dalam QS 6:14 (Al Quran surat Al An’âm [hewan ternak] ayat 14)
قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّۭا فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَ‌ٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ إِنِّىٓ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ [٦:١٤]

Terjemahan bebas: Katakanlah: “Akankah aku mengambil seorang pelindung selain Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia memberi makan dan Dia tidak diberi makan?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menjadi yang pertama yang telah menyerahkan diri (kepada Allah) dan kalian tidaklah akan menjadi bagian orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”

Muhammad SAW dalam QS 6:163 (Al Quran surat Al An’âm [hewan ternak] ayat 163)
لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَ‌ٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ [٦:١٦٣]
Terjemahan bebas: (Katakanlah) “Tidak ada sekutu bagi Dia dan dengan itu aku diperintahkan dan akulah yang pertama orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah).”

Sebagai tambahan, Muhammad SAW dalam QS 39:12 (Al Quran surat Az Zumar [barisan] ayat 12)
وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ ٱلْمُسْلِمِينَ [٣٩:١٢]
Terjemahan bebas: (Katakanlah) “Dan aku diperintahkan agar menjadi orang-orang yang berserah diri pertama.”

Musa (as) dalam QS 7:143 (Al Quran surat Al A’râf [tempat yang ditinggikan] ayat 143)
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَـٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِىٓ أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَىٰنِى وَلَـٰكِنِ ٱنظُرْ إِلَى ٱلْجَبَلِ فَإِنِ ٱسْتَقَرَّ مَكَانَهُۥ فَسَوْفَ تَرَىٰنِى ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكًّۭا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًۭا ۚ فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَـٰنَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُؤْمِنِينَ [٧:١٤٣]
Terjemahan bebas: Dan ketika Musa datang ke tempat yang Kami janjikan dan Rabbnya bercakap dengan dia (Musa). Dia berkata: “Rabbku tampakkan diriMu kepadaku sehingga aku dapat memandangMu.” Dia (Rabbnya) berkata: “Kamu tidak akan melihatKu tetapi pandanglah gunung itu. Kemudian jika dia tetap kokoh berdiri di tempatnya, maka kamu akan melihatKu.” Kemudian ketika Rabbnya menampakkan diri kepada gunung, Dia membuatnya tergoncang dan Musa jatuh tersungkur. Kemudian ketika dia sadar, dia berkata: “Maha suci Engkau, dan aku orang-orang yang beriman pertama.”

Orang-orang Mesir dalam QS 26:51 (Al Quran surat As Syu’arâ’ [penyair-penyair] ayat 51)
إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَـٰيَـٰنَآ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ [٢٦:٥١]
Terjemahan bebas: (Penyihir-penyihir itu berkata) “Sesungguhnya kami berharap agar Rabb kami mengampuni kami atas kesalahan-kesalahan kami agar kami menjadi yang pertama orang-orang beriman.”

Ibrahim (as) dalam QS 2:127-133 (Al Quran surat Al Baqarah [sapi betina] ayat 132)
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَ‌ٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَـٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ [٢:١٢٧]
رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةًۭ مُّسْلِمَةًۭ لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ [٢:١٢٨]
رَبَّنَا وَٱبْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًۭا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ [٢:١٢٩]
وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَ‌ٰهِۦمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفْسَهُۥ ۚ وَلَقَدِ ٱصْطَفَيْنَـٰهُ فِى ٱلدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ [٢:١٣٠]
إِذْ قَالَ لَهُۥ رَبُّهُۥٓ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ [٢:١٣١]
وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَ‌ٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ [٢:١٣٢]
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَـٰهَكَ وَإِلَـٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَ‌ٰهِۦمَ وَإِسْمَـٰعِيلَ وَإِسْحَـٰقَ إِلَـٰهًۭا وَ‌ٰحِدًۭا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ [٢:١٣٣]
Terjemahan bebas: Ayat 127: Dan (ingatlah) ketika Abraham meninggikan fondasi-fondasi dari rumah itu (Ka’bah) bersama Ishmael. (Kemudian keduanya berdoa) “Rabb kami, kabulkankah (permohonan) dari kami. Sesungguhnya Engkau mendengar mengetahui.” Ayat 128: “Dan, Rabb kami, jadikanlah kami dua orang yang menyerahkan diri kepada Engkau dan dari anak keturunan kami umat yang menyerahkan diri (kepada Engkau). Dan tunjukkan kepada kami (kesalahan-kesalahan dalam) cara pengabdian kami dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkau penerima tobat penyayang.” Ayat 129: “Dan, Rabb kami, bangkitkanlah dalam mereka seorang utusan dari mereka yang akan membacakan atas mereka tanda-tanda Engkau dan yang akan mengajarkan mereka Al Kitab dan hikmah dan yang akan memurnikan mereka. Sesungguhnya Engkau perkasa bijaksana.” Ayat 130: Dan siapakah yang akan meninggalkan keyakinan Abraham, kecuali yang memperbodoh diri sendiri? Dan sesungguhnya telah Kami pilih dia (Abraham) di dunia dan sesungguhnya dia dalam akhirat akan menjadi bagian orang-orang yang baik. Ayat 131:  Dan (ingatlah) ketika Rabbnya berkata kepadanya: “Serahkan dirimu (kepadaKu)!” Dia (Abraham) berkata: “Aku telah serahkan diriku kepada Rabb alam semesta.” Ayat 132: Dan Abraham mewasiatkan dia (keyakinannya) kepada anak-anaknya dan (selanjutnya juga) Jakob (yang berkata kepada anak-anaknya): “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilihkan bagi kalian agama itu, maka janganlah kalian mati kecuali kalian adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah).” Ayat 133: Ataukah kalian menjadi saksi-saksi ketika maut menghampiri Jakob? Ketika dia berkata kepada anak-anaknya: “Kepada siapa kalian menghamba setelah (kematian) aku?” Mereka berkata: “Kami menghamba kepada Ilâhmu dan Ilâh bapak-bapakmu: Abraham dan Ishmael dan Isaac, sebagai Ilâh yang tunggal. Kami kepada Dia adalah orang-orang yang menyerahkan diri.”

Adam (as) dalam QS 42:51 (Al Quran surat As Syu’arâ’ [penyair-penyair] ayat 51)
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًۭا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌۭ [٤٢:٥١]
Terjemahan bebas: Dan tidaklah dapat bagi seorang manusia agar Allah bercakap-cakap (langsung) dengannya, selain melalui wahyu atau dari balik suatu tirai atau Dia mengirim seorang utusan yang kemudian mewahyukan dengan ijinNya, yang Dia kehendaki. Sesungguhnya dia tinggi bijaksana.

Sebagai tambahan, Adam (as), Nuh (as) , Ibrahim (as) dan ‘Imrân dalam QS 3:33 (Al Quran surat Ali ‘Imrân [keluarga Amram] ayat 33)
إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحًۭا وَءَالَ إِبْرَ‌ٰهِيمَ وَءَالَ عِمْرَ‌ٰنَ عَلَى ٱلْعَـٰلَمِينَ [٣:٣٣]
Terjemahan bebas: Sesungguhnya Allah telah memilihkan Adam dan Nuh dan keluarga Abraham dan keluarga Amram di atas alam semesta.


ULASAN

Semua ayat yang ditampilkan tidak ada yang menunjukkan klaim bahwa seseorang adalah muslim atau mukmin pertama. Pada umumnya adalah menunjukkan bagian dari kelompok, berarti sudah ada orang-orang sebelumnya. Jika seseorang disebut sebagai pertama, maka hal itu merujuk kepada Adam sebagai manusia pertama. Sebelum membahas lebih lanjut, agar dipahami lebih dulu pengertian muslim dan mukmin.

Seorang muslim adalah seseorang yang telah mengikrarkan secara terbuka untuk menyerahkan dirinya kepada Allah. Setelah diajarkan oleh Muhammad SAW, orang tersebut telah secara terbuka, sadar (mengerti konsekuensinya) dan sukarela mengucapkan dua kalimat syahadat dalam bahasa arab yang berbunyi: “asyhadu an lâ ilâha illallâh wa-asyhadu anna muhammadan rasûlullâh” (أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمد رسول الله) yang berarti: “aku bersaksi bahwa tidak ada ilâh selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.” Maka setelahnya, orang itu resmi dan dikenal masyarakat sebagai seorang muslim. Apakah kemudian dia taat menjalankan ritual ibadahnya adalah tergantung pada keimanannya dan bukan tanggung jawab orang lain. Adapun orang-orang muslim pada masa sebelum Muhammad SAW tentu berbeda caranya, tidak dapat disamakan dengan keadaan sekarang. Akan tetapi mempunyai prinsip yang sama yaitu menyerahkan diri kepada satu-satunya Rabb yang menciptakan alam semesta.  

Iman secara keseluruhan adalah perkara yang tidak terlihat. Dalam agama islam manifestasinya secara total adalah: diyakini dalam hati, diucapkan oleh lidah dan diaplikasikan dengan perbuatan. Ketiga hal ini harus ada dan tidak boleh tertinggal satupun, barulah dapat dikatakan bahwa orang itu beriman. Orang hanya bisa menilai bahwa seseorang itu beriman adalah melalui perkataan dan perbuatannya. Sedangkan yang mengetahui apa isi hatinya adalah Allah dan kemudian diri yang bersangkutan.

Seorang mukmin sudah pasti seorang muslim, akan tetapi seorang muslim belum tentu dia seorang mukmin. Seorang muslim dapat dikatakan sebagai seorang munafik jika dia hanya mempraktekkan satu atau dua aspek dari keimanan. Bisa saja orang tersebut terlihat rajin menjalankan ritual agama dan menganjurkan kebaikan. Akan tetapi, jika dalam hatinya tidak yakin atas apa yang dikatakan atau dikerjakannya membawa kebaikan pada dirinya, maka dia tergolong munafik. Sayangnya orang lain hanya dapat menilai dari luarnya dan tetap menganggap dia sebagai seorang mukmin. Seorang muslim dapat dikatakan sebagai seorang fasik apabila apa-apa yang dilakukan atau dikatakannya selalu bertentangan dengan ketentuan yang ada.

Mudah-mudahan pembaca mengerti definisi muslim dan mukmin sehingga dapat membedakan kedua istilah ini. Mari kita lanjutkan pembahasan ayat-ayat yang dituduhkan terhadap Al Quran.

Pada QS 6:14 Al Quran menginformasikan bahwa Muhammad SAW diperintahkan untuk mengatakan bahwa dia diperintahkan untuk menjadi orang pertama yang telah menyerahkan diri (dalam bentuk kata kerja). Alangkah anehnya bagi seseorang yang mengajarkan sesuatu untuk dikerjakan orang lain  tetapi dia sendiri tidak melakukannya. Episode yang berkenaan dengan ayat ini adalah tentang awal dakwah terhadap penduduk kota Mekah yang mengolok-oloknya dan meminta didatangkan mukjizat. Ayat QS 6:10 yang mendahuluinya mengabarkan bahwa utusan-utusan terdahulu mengalami hal yang sama. Dengan demikian, ayat ini menunjukkan bahwa Muhammad adalah muslim pertama bagi penduduk kota Mekah yang mengikuti jejak pendahulunya.

 Pada QS 6:163 dan QS 39:12 Al Quran menginformasikan bahwa Muhammad SAW diperintahkan untuk mengatakan dirinya sebagai bagian dari orang-orang muslim pertama (dalam bentuk kata sifat). Hal ini adalah ungkapan agar yang diajaknya dapat segera bergabung dengan orang-orang sebelumnya yang memperoleh kebaikan sehingga dengan segera menyerahkan dirinya kepada Allah secara total. Ayat QS 6:163 dan ayat sebelumnya diajurkan dibaca oleh seorang muslim dalam awal shalatnya sebagai do’a untuk memperteguh imannya sehingga rangkaian shalat selanjutnya dapat dikerjakan dengan penuh konsentrasi.

Pada QS 7:143 Al Quran menginformasikan episode Musa (as) menerima Torah di gunung Sinai. Jiwa Musa (as) begitu terguncang dengan apa yang dia saksikan. Bisa jadi sebelumnya Musa (as) menganut kepercayaan Abraham tetapi dia dibesarkan di istana Pharaoh. Mungkin dia tidak terlalu menganggap agung kekuasaan Allah, sesuai dengan pendidikannya bahwa orang-orang di sekitarnya menganggap Pharaoh sebagai tuhan sehingga gambaran tentang ketuhanan tidak lebih dari manusia. Hancurnya gunung yang disaksikannya menghancurkan juga sendi-sendi keimanan Musa (as). Makanya begitu sadar, dia langsung mensucikan Rabbnya dari segala prasangka dan bertobat atas keyakinannya yang salah selama ini. Kemudian pernyataan yang dia ungkapkan adalah: “Sayalah orang yang pertama beriman.”, menunjukkan betapa salahnya konsep keimanannya selama ini. Memang dialah, dari lingkungannya, sebagai orang yang pertama beriman dengan sebenar-benarnya iman.

Pada QS 26:51 Al Quran menginformasikan peristiwa setelah para penyihir dikalahkan Musa (as). Jiwa para penyihir begitu terguncang setelah ular-ular mereka dihabisi oleh ular Musa (as). Mereka adalah orang-orang cerdas yang berilmu. Walaupun Pharaoh dianggap tuhan tetapi kepandaian dan ilmunya tidak seberapa dibandingkan para penyihir. Kepandaian dan ilmu yang sudah mereka peroleh adalah yang tertinggi di Mesir dan mungkin di seluruh dunia. Apa yang diperlihatkan Musa (as) telah mengguncangkan kesombongan mereka, ternyata ada kekuasaan yang maha tinggi yang di luar jangkauan nalar mereka. Oleh sebab itu mereka berharap kesalahan mereka akibat kesombongan dapat diampuni oleh Rabbnya Musa. Karena mereka tahu bahwa Musa (as) sudah beriman terlebih dahulu, mereka hanya berharap termasuk kepada orang-orang yang pertama beriman. Memang merekalah orang-orang pertama beriman dari bangsa Mesir.

Pada QS 2:127-133 Adalah episode tentang Ibrahim (as) beserta keluarganya. Dalam episode ini tidak ada klaim mereka sebagai muslim pertama, yang ada adalah diawali dengan permohonan Ibrahim (as) agar dia dan anaknya Isma’il (as) menjadi orang yang menyerahkan diri kepada Allah. Selanjutnya meminta agar dari keturunannya ada yang menjadi utusan. Bisa jadi Ibrahim (as) adalah pelopor hukum-hukum agama yang mengesakan Tuhan sebelum Musa (as) dan Muhammad SAW, misalnya ritual sunat. Pada QS 2:132-133 diinformasikan bahwa keyakinan ini kemudian diteruskan kepada Ya’qub (as) dan anak-anaknya. Bandingkan QS 2:124-131 dengan Kitab Kejadian/Genesis pasal 17 dan QS 2:132-133 dengan Kitab kejadian pasal 49.

Pada 42:51 Al Quran menginformasikan bagaimana manusia berinteraksi dengan Rabbnya, tidak ada klaim bahwa Adam (as) adalah muslim pertama.

Pada QS 3:33 Al Quran menginformasikan Adam, Nuh, keluarga Abraham dan keluarga Amram ditinggikan derajatnya di alam semesta.

Dengan demikian tidak ada pertentangan tentang klaim siapa muslim pertama karena tidak ada klaim.

No comments:

Post a Comment